Siloam Hospitals TB Simatupang kembali mencatat capaian penting di penghujung 2025. Rumah sakit yang berlokasi di Jakarta Selatan itu melaporkan telah menangani lebih dari 100 prosedur ablasi hingga November, sekaligus kembali meraih Diamond Status ANGELS Awards dari World Stroke Organization (WSO) untuk penanganan stroke.
Lebih dari 100 Prosedur Ablasi
Dalam setahun terakhir, tim kardiologi Siloam TB Simatupang mencatat peningkatan penanganan kasus aritmia, termasuk melalui tindakan ablasi. Selain ablasi konvensional, rumah sakit ini juga telah mengerjakan Cardioneuroablation (CNA), prosedur yang ditujukan untuk menenangkan saraf otonom yang terlalu aktif dan memicu gangguan irama jantung.
Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, menjelaskan bahwa rumah sakit kini menggunakan teknologi terbaru dalam prosedur ablasi.
“RFA, Cryo Balloon Ablation, sampai Pulse Field Ablation, semuanya sudah kami gunakan dalam tata laksana aritmia,” kata Yoga.
Ia menambahkan bahwa CNA terbukti membantu pasien yang kerap pingsan akibat aktivitas saraf vagus berlebihan untuk kembali beraktivitas normal.
Prosedur ablasi sendiri dilakukan dengan memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah ke jantung, kemudian menarget area yang menyebabkan irama tidak normal. Karena dilakukan dengan bius lokal dan luka minimal, pasien biasanya dapat pulang dalam waktu relatif cepat.
Kembali Raih Diamond Status
Di sisi lain, unit neuroscience rumah sakit juga menorehkan prestasi. Untuk kuartal ketiga 2025, Siloam TB Simatupang kembali meraih Diamond Status ANGELS Awards dari WSO—penghargaan tertinggi untuk penanganan stroke.
Ini menjadi Diamond Status ke-11 yang didapat rumah sakit tersebut sejak 2022.
Dokter spesialis neurologi, dr. Peter Gunawan Ng, SpS, mengatakan bahwa kecepatan menjadi kunci dalam penanganan stroke. RS Siloam TB Simatupang termasuk RS terbaik dalam penanganan stroke.
“Layanan untuk penanganan stroke di Siloam TB Simatupang termasuk yang terbaik di Indonesia. Kami telah mampu menangani stroke kurang dari 60 menit. Salah satu yang kami lakukan adalah penggunan terapi trombolitik yang melarutkan gumpalan darah yang menyumbat aliran darah sehingga mencegah kerusakan organ dan jaringan. Tim yang menangani stroke juga sangat terlatih," katanya.
"Ini karena penanganan stroke membutuhkan teknik khusus dan waktu penanganan yang sangat terbatas, mengingat golden period untuk stroke tidak lebih dari 4,5 jam. Capaian terbaik penangan pasien stroke dengan trombolisis yang pernah ditangani di Siloam Hospitals TB Simatupang adalah 13 menit," imbuhnya.
Ditopang Teknologi dan Tim Terlatih
Direktur Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Dewi Wiguna, M.Sc, menilai keberhasilan ini tak lepas dari komitmen tenaga medis dan peralatan yang digunakan.
“Kami memakai standar internasional dalam penanganan penyakit jantung dan stroke. Tim Stroke Ready Hospitals juga sudah mengikuti Basic Neuro Life Support dari WSO Angels Initiative,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa fasilitas helipad di rumah sakit turut mempercepat proses evakuasi medis, terutama dalam situasi darurat stroke yang membutuhkan penanganan sangat cepat.
Lebih lanjut, Dr Dewi menyampaikan, “Di Siloam Hospitals TB Simatupang, tersedia layanan medis yang komprehensif di mana hal ini memudahkan pasien bisa tetap berkonsultasi dengan multi disiplin dalam satu fasilitas kesehatan. Harapan kami, semakin banyak orang yang menjadi lebih sehat dengan layanan medis yang ada di Siloam Hospitals TB Simatupang," katanya.
Tentang Siloam Hospitals TB Simatupang
Berlokasi di kawasan bisnis Jakarta Selatan, Siloam Hospitals TB Simatupang merupakan rumah sakit swasta yang menyediakan layanan kesehatan komprehensif, terutama di bidang kardiologi, neuroscience, dan ortopedi. Rumah sakit ini juga memiliki layanan hemodialisis, CT scan 256 slice, dan MRI 3 Tesla.