Investor pantau darurat banjir hingga racikan BI perkuat rupiah
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah masih melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2025).
Mata uang negara tercatat menguat 0,11% ke posisi Rp 15.595 per dolar AS pada pukul 09:20 WIB.
Penguatan rupiah masih didorong intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas). Selain itu, kondisi pasar global yang masih cukup kondusif turut mendukung.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak mixed namun masih cenderung menguat hari ini.
Dia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.580 - Rp 15.640 per dolar AS.
"BI akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas rupiah," kata Ibrahim kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2025).
Selain intervensi BI, dia mengatakan penguatan rupiah juga didukung pelemahan dolar AS setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis lebih lemah dari perkirakan.
Data penjualan rumah baru AS turun 4,9% pada Oktober 2025, lebih buruk dari perkirakan pasar yang hanya turun 1,1%.
Namun, investor juga memantau kondisi dalam negeri, terutama status darurat banjir yang terjadi di beberapa daerah.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah ditetapkan menjadi status tanggap darurat selama 14 hari ke depan.
Banjir yang terjadi sejak Selasa (26/11/2025) lalu itu mengakibatkan 21.095 jiwa terdampak dan 6.185 jiwa mengungsi.
Selain itu, rupiah juga mendapat tekanan dari penurunan harga komoditas andalan Indonesia, seperti batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Harga batu bara berjangka di Bursa Zhengzhou anjlok 3,1% ke level 657,8 yuan per ton. Sementara, harga CPO berjangka di Bursa Malaysia turin 0,53% ke level RM 3.735 per ton.