Jakarta, tvOnenews.com - Lille, klub Ligue 1 Prancis tempat bek Timnas Indonesia Calvin Verdonk berkarier, menunjukkan solidaritas nyata terhadap bencana yang tengah mendera Pulau Sumatra. Data terbaru menyebut korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor tragis ini sudah menembus angka 303 jiwa.
Kabar duka tersebut menyedot perhatian dunia, termasuk dari pelaku sepak bola Eropa yang ikut menyuarakan empati bagi rakyat Indonesia. Lille memilih mengirim pesan dukungan moral melalui platform media sosial resminya.
Unggahan itu dirilis langsung di akun Instagram klub berlogo anjing dogue tersebut, yang memiliki jutaan pengikut global. Dukungan ini sekaligus menegaskan bahwa sepak bola tidak hanya berbicara soal skor, tetapi juga soal kemanusiaan.
Dalam unggahannya, Lille menampilkan sosok Calvin Verdonk sebagai representasi hubungan emosional klub dengan Indonesia. Pemilihan Verdonk dinilai bukan tanpa alasan, mengingat statusnya sebagai salah satu pemain penting bagi skuad Garuda dan Lille.
Pemain naturalisasi yang kini menjelma tembok kokoh di lini pertahanan Timnas Indonesia itu menjadi sorotan karena wajahnya terpampang dalam unggahan duka Lille. Momentum ini semakin menguatkan simpati publik sepak bola Tanah Air.
"Hati dan pikiran kami bersama seluruh korban terdampak bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut," tulis Lille di Instagram dengan mengunggah foto bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk.
Respons dari Lille itu langsung menuai ribuan komentar berisi ucapan terima kasih dari warganet Indonesia. Banyak yang menyebut bahwa dukungan ini memberi kekuatan mental bagi masyarakat yang sedang berjuang bangkit.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor sendiri saat ini masih menghantui tiga provinsi besar di Sumatra, yaitu Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh. Layanan kebencanaan di tiap provinsi masih bergerak intensif melakukan penanganan darurat.
- Antara
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengeluarkan laporan resmi yang menyebut jumlah korban meninggal dunia akumulatif mencapai 303 jiwa. Catatan ini menjadi peringatan keras akan dampak masif yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi tersebut.