BNPB Update Korban Tewas Imbas Banjir-Longsor di Aceh-Sumatera: 316 Orang

kumparan.com • 19 jam yang lalu
Cover Berita

Total korban tewas akibat banjir di tiga provinisi di Sumatera terus bertambah. Hingga Minggu (30/11) pagi, jumlahnya mencapai 316 orang.

Pembaharuan data tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Tapanuli Utara. Berikut datanya:

Kondisi di Aceh

Suharyanto mengatakan, jumlah warga terdampak bencana di Aceh mencapai 570 ribu jiwa. Aceh terdampak parah karena banyak kabupaten kota yang aksesnya terputus akibat banjir dan longsor.

"Jadi yang masih belum bisa dilalui ini Sumut ke Aceh masih putus, Banda Aceh ke Lhokseumawe masih putus, kemudian Gayo Luwes ke Aceh Tenggara putus, kemudian Aceh Tengah juga masih putus, Bener Meriah masih terisolir, Subulussalam juga masih terisolir," kata dia.

Saat ini, kekuatan SAR yang bisa diterjunkan ke Aceh lebih optimal. Distribusi logistik lewat darat, udara dan laut terus dilakukan. Termasuk untuk wilayah yang terisolir.

"Khususnya Bener Meriah dan Aceh Tamiang," ucapnya Suharyanto.

Kondisi di Sumatera Barat

Total 33 ribu jiwa terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat. Saat ini tinggal 7 kabupaten kota yang terdampak, yakni: Padang, Padang Pariaman, Solok, Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

"Yang lainnya, aman," ujar Suharyanto.

"Dari tujuh (kabupaten/kota) itu semuanya bisa disuplai lewat darat. Jadi untuk alutsista di Padang, heli kami siapkan satu saja untuk cover apabila ada titik yang perlu disuplai," sambungnya, menyebut secara umum untuk Sumbar relatif terkendali.

Kondisi di Sumatera Utara

Di Sumatera Utara, selain korban tewas dan hilang, 618 orang dilaporkan terluka. Jumlah warga yang terdampak bencana berjumlah 277 ribu orang.

Menurut Suharyanto, ada enam kabupaten/kota yang masih terdampak bencana yakni Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga dan Langkat.

Dari enam wilayah tersebut, ada dua wilayah yang perlu perhatian serius. Kedua wilayah itu yakni Tapanuli Tengah dan Sibolga.

"Ini terisolir," kata Suharyanto.

Menurutnya, untuk bisa mencapai Tapanuli Tengah hanya bisa dilalui dengan jalur udara saja. Di Tapanuli Tengah itu, ada Kota Sibolga yang hanya bisa dicapai dari darat lewat Tapanuli Tengah atau dari laut.

Namun akses darat dari Tapanuli Tengah ke Sibolga juga saat ini terputus. Tim gabungan tengah berupaya memulihkan akses transportasi dengan membuka jalur.

"Sekarang yang belum bisa tembus Tapanuli ke Sibolga, karena ada longsoran-longsoran yang sangat panjang," kata Suharyanto.

"Hampir 50 Km yang tertutup," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.