YOGYAKARTA - Kekayaan flora Indonesia menyimpan permata langka yang kini berada di ambang kehancuran. Artikel ini akan mengajak Anda mengenal Rafflesia hasseltii, bunga raksasa yang keunikan dan misterinya wajib kita jaga.
Mengapa spesies ikonik ini kian menghilang dari hutan tropis kita? Sebelum terlambat mari temukan alasan mendesak mengapa Anda harus memahami status konservasi dan ciri khasnya sekarang juga.
Disadur dari laman Science Watchdog, VOI telah merangkum beberapa fakta menarik mengenai bunga bangkai yang langka sebagai berikut:
Mengenal Rafflesia hasseltii: Bunga Terbesar yang LangkaRafflesia hasseltii adalah salah satu anggota dari genus Rafflesia yang terkenal sebagai bunga terbesar di Bumi. Tidak seperti tumbuhan pada umumnya, spesies ini adalah tumbuhan parasit yang hidup sepenuhnya bergantung pada akar tumbuhan inang dari genus Tetrastigma.
Keunikan fisiknya membuat bunga ini dijadikan objek materi ekowisata Sumatera. Bunga ini dikenal dengan mekarnya di lantai hutan dengan menampilkan kelopak merah besar yang tebal, kadang dihiasi bintik-bintik putih, dan mengeluarkan bau kuat khas mirip bau bangkai yang berfungsi untuk menarik serangga penyerbuk.
Meskipun sering disamakan dengan Rafflesia arnoldii, R. hasseltii memiliki perbedaan dalam ukuran kuncup dan morfologi diskanya.
Selain itu, karena rafflesia mekar sangat jarang dan tidak terduga, menambah mistik dan urgensi untuk melindunginya. Penemuan kembali bunga ini di suatu lokasi adalah peristiwa yang luar biasa dan layak mendapat perhatian ekologis internasional.
Baca juga artikel yang membahas Bukan Sains Biasa! Mengupas Tuntas Peristiwa yang Terjadi Selama Fertilisasi pada Hewan
Mengapa Rafflesia hasseltii Terancam Punah?Sayangnya, bunga raksasa ini kini berada di ambang kepunahan. Menurut penelitian sekitar 60% dari semua spesies Rafflesia berada dalam kategori ancaman parah. Alasan utama di balik ancaman ini sederhana namun fatal yaitu Kerusakan Habitat.
Spesies parasit ini hanya dapat hidup pada inang yang sangat spesifik (Tetrastigma), dan ketika hutan hujan primer yang menjadi habitatnya dihilangkan atau rusak, kedua jenis tumbuhan ini akan lenyap.
Nah, fakta yang mengkhawatirkan adalah bahwa dua pertiga dari habitat Rafflesia yang diketahui berada di luar kawasan yang dilindungi, membuat mereka rentan terhadap deforestasi dan perubahan penggunaan lahan.
Jejak Baru dan Habitat Sejati di SumateraKabar baiknya, baru-baru ini rafflesia hasseltii ditemukan kembali di habitat aslinya di kawasan Hiring Batang Sumi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat. Bunga ini secara spesifik dilindungi oleh regulasi nasional, yaitu PP No. 7 Tahun 1999.
Penemuan di Sumatera Barat ini tidak hanya menegaskan keberadaan spesies langka ini, tetapi juga menyoroti peran penting kawasan konservasi lokal. Mekarnya bunga ini menjadi bukti bahwa ekosistem Nagari (hutan desa) masih mampu menopang kehidupan flora yang rapuh.
Konservasi sebagai Tugas Bersama Sebelum Hilang SelamanyaUntuk memastikan Rafflesia hasseltii tidak hilang selamanya, upaya konservasi harus bersifat kolaboratif.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memandang penemuan kembali ini sebagai momentum untuk mendorong Konservasi Berbasis Masyarakat.
Maka sudah seharusnya konservasi melibatkan kemitraan antara ilmuwan, universitas, dan komunitas lokal yang berperan sebagai penjaga hutan tahunan.
Mengenal Rafflesia hasseltii berarti juga menghargai kontribusi para peneliti dan komunitas lapangan. Selain itu, dukungan terhadap inisiatif ekowisata lokal dan program perbanyakan yang dilakukan di institusi juga menjadi kunci.
