Aksi Konyol 1 Bintang AC Milan saat Lawan Lazio, Solo Run Mirip Maradona tapi Endingnya Bikin Terpingkal

tvonenews.com • 9 jam yang lalu
Cover Berita

Jakarta, tvOnenews.com - Youssouf Fofana kembali menjadi sorotan setelah aksinya yang spektakuler sekaligus mengundang tawa saat AC Milan mengalahkan Lazio. Penampilannya benar-benar menggambarkan musimnya yang penuh pasang surut sejauh ini.

Gelandang asal Prancis itu tampil energik sejak awal pertandingan dan berkali-kali memutus aliran bola lawan. Namun, ketika harus mengolah bola dan membangun serangan, sentuhannya masih sering tidak konsisten.

Musim ini memang belum berjalan mulus bagi Fofana. Ia kerap tampil solid dalam bertahan, tetapi belum menemukan ritme terbaik ketika membawa bola ke depan.

Contoh paling segar terlihat pada babak kedua laga kontra Lazio. Dalam situasi Milan tengah ditekan, Fofana justru nekat mengambil inisiatif seorang diri.

Ia melakukan solo run panjang dari setengah lapangan Milan menuju kotak penalti Lazio dengan penuh percaya diri. Gerakannya memukau karena ia sempat melakukan tipuan yang membuat dua pemain lawan terkecoh.

Beberapa detik kemudian, ia berada di posisi ideal untuk melepaskan tembakan ke gawang. Publik San Siro bahkan sudah bersiap berdiri menantikan gol spektakuler yang mungkin tercipta.

Namun, momen itu seketika berubah menjadi adegan menggelikan ketika Fofana justru menyentuh bola dengan kaki satunya sebelum menendang. Bola pun lepas dari kontrol dan peluang emas itu hilang begitu saja.

Adegan tersebut menjadi simbol betapa musim Fofana masih dipenuhi ketidakstabilan. Ia bisa melakukan sesuatu yang brilian dalam satu detik, tetapi merusaknya seketika karena kurang tenang.

Meski begitu, aksi tersebut menunjukkan ambisinya untuk memberi kontribusi lebih bagi tim. Ia tidak takut mengambil risiko meskipun tahu sorotan besar selalu mengikutinya.

Usai pertandingan, Fofana diminta menanggapi start lambatnya di laga tersebut. Sang gelandang hanya tertawa kecil dan mengakui dengan jujur bahwa ia memang harus memperbaiki kualitas permainannya.

Jawaban itu memperlihatkan sisi humanis seorang pemain yang sadar akan kekurangan dirinya. Ia memahami bahwa kritik tidak bisa dihindari, tetapi justru menjadikannya motivasi untuk berkembang.

Bagi Milan, performa Fofana tetap membawa harapan karena energinya sangat dibutuhkan di lini tengah. Jika ia mampu menemukan ketenangan dalam penguasaan bola, bukan tidak mungkin ledakan terbaiknya akan muncul pada paruh musim berikutnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.