BNPB Kirim 4 Ton Bantuan Logistik ke Aceh, Sebut Masih Kurang

kumparan.com • 7 jam yang lalu
Cover Berita

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan telah menyalurkan kurang lebih 4 ton bantuan logistik untuk penanganan bencana banjir di wilayah Aceh.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyebut bahwa total bantuan tersebut telah dikirimkan ke sekitar 11 dari 17 kabupaten/kota yang terdampak banjir di Aceh.

"Kemudian dari 17 kabupaten/kota yang terdampak parah, ya, terdampak kecuali Nagan Raya yang saya sampaikan, per hari ini 11 kabupaten/kota sudah tersalurkan logistik dengan berat kurang lebih 4 ton," kata Suharyanto dalam Konferensi Pers Update Penanganan Bencana Banjir-Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang digelar secara daring, Minggu (30/11).

"Isinya sembako, makanan siap saji, selimut, matras, alat-alat kebersihan, dan kasur lipat," sambungnya.

Suharyanto mengungkapkan, bantuan tersebut dikirimkan via jalur udara menggunakan helikopter dan pesawat fixed wing, serta dibantu oleh TNI dan Polri.

"Ini dilakukan pengirimannya lewat udara. Jadi, untuk di Aceh kami mempunyai armada udara ada 3 helikopter dan 2 pesawat fixed wing, ditambah lagi alat angkut udara yang dibantu dari TNI dan Polri," ucapnya.

Ia pun mengakui bantuan untuk korban bencana banjir di Aceh masih kurang.

"Apakah itu cukup? Tentu saja masih kurang, tentu saja masih harus ditambah, dan kami juga akan tambah setiap hari. Termasuk obat-obatan, obat-obatan ini sudah masuk," tuturnya.

"Untuk hari ini, distribusi logistik ini dari 17, 11 itu ya kabupaten/kota sudah masuk, dan kemudian yang sisanya masih di perjalanan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Suharyanto menerangkan bahwa bantuan juga disalurkan via laut untuk daerah Aceh Utara dan Lhokseumawe.

"Kemudian lewat laut, lewat laut juga sudah masuk kapal sewa Ekspres Bahari ini untuk Aceh Utara dan Lhokseumawe. Isinya ada genset, Starlink, perahu, ini juga untuk membantu," paparnya.

Ia juga menekankan bahwa stok penyangga (buffer stock) logistik masih tersedia di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda.

"Kemudian untuk di Aceh, di Bandara Sultan Iskandar Muda ini, buffer stock logistik masih tersedia baik permakanan maupun peralatan. Masih ada Starlink 11 unit, perahu karet, genset, tenda, kompresor, dan sebagainya. Tentu saja ini akan ditambah terus," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.