Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+) sepakat untuk mempertahankan level produksi minyak pada kuartal pertama 2026. Hal ini menandai perlambatan dorongan kelompok tersebut untuk merebut kembali pangsa pasar di tengah kekhawatiran meningkatnya potensi surplus pasokan.
Dilansir dari Reuters, Senin (1/12), OPEC+ sebelumnya menghentikan penambahan produksi setelah memasukkan sekitar 2,9 juta barel per hari (bpd) ke pasar sejak April 2025. OPEC mengatakan keputusan tersebut ditegaskan kembali dalam pertemuan hari Minggu (30/11).
Baca Juga: Ini 7 Jagoan Pertamina yang Jaga Produksi Migas RI
Kelompok produsen minyak itu masih mempertahankan pemangkasan produksi sekitar 3,24 juta bpd dan keputusan pada pertemuan terbaru tidak mengubah kebijakan pemangkasan tersebut.
OPEC menyatakan bahwa pihaknya telah menyetujui mekanisme baru untuk menilai kapasitas produksi maksimum setiap negara anggota, yang akan digunakan sebagai dasar penetapan kuota produksi mulai 2027.
Baca Juga: RI Genjot Survei Migas 2D-3D, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari di 2029
Beberapa negara menginginkan kuota lebih tinggi karena telah meningkatkan kapasitas produksi. Sebaliknya, sejumlah negara yang mengalami penurunan kapasitas menolak penurunan kuota.