MALANG (Realita) – Upaya meningkatkan kapasitas pelaku UMKM kembali dibahas dalam talkshow yang digelar PWI Malang Raya pada rangkaian Pra-Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-59. Dalam forum tersebut, kolaborasi antara media, pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha menjadi sorotan utama sebagai langkah strategis untuk mendorong UMKM naik kelas.
Talkshow menghadirkan perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang dan Bank Indonesia (BI) Malang, yang menilai media memiliki peran penting dalam memperluas informasi seputar layanan keuangan serta peluang pasar digital bagi pelaku usaha kecil.
Baca juga: Silaturahmi PWI Malang Raya dan UIBU, Momen Mengenang dan Kirim Doa kepada Pendahulu
Analis Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Malang, Erna Tigayanti, mengatakan rendahnya literasi keuangan masih menjadi tantangan mendasar yang dihadapi UMKM. Kondisi tersebut kerap membuat pelaku usaha terjebak dalam layanan pinjaman ilegal.
“Kami mendorong pembiayaan agar akses OJK benar-benar sampai kepada UMKM. Banyak pelaku mikro membutuhkan dana cepat dan akhirnya memilih pinjol, tetapi yang dipilih ilegal karena literasi keuangan masih kurang,” ujarnya, Jumat (30/11).
Erna menekankan pentingnya memahami karakter setiap produk keuangan sebelum digunakan.
“UMKM harus tahu produk itu gunanya apa, manfaatnya apa, risikonya apa, dan kewajibannya apa,” tambahnya.
Baca juga: Berbagi Bahagia saat Ramadan, BRI Group Salurkan Ribuan Paket Sembako di Kota Malang
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Deddy Prasetyo, menilai media memiliki peran strategis dalam memperluas wawasan UMKM mengenai pasar digital. Ia menyebut BI terus mendorong pemberdayaan usaha melalui tiga pilar: peningkatan kapasitas, perluasan akses pasar, dan kemudahan pembiayaan.
“Kami memperkuat UMKM melalui tiga pilar tersebut agar mereka bisa naik kelas, lebih produktif, dan mampu bersaing. Digitalisasi menjadi bagian penting dalam proses ini,” ujarnya.
Deddy memaparkan bahwa sekitar 39,4 persen UMKM kini telah menggunakan marketplace, dan 20 persen di antaranya aktif bertransaksi di e-commerce. Meski begitu, ia menilai potensi pasar digital masih jauh dari optimal.
Baca juga: Bersama MPR, PWI Malang Raya Gelar Literasi Media Sosialisasikan Empat Pilar
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mempercepat adaptasi digital sekaligus memperkuat akses pembiayaan formal bagi pelaku UMKM.
“Kerja sama antara media, pemerintah, perbankan, OJK, dan platform digital sangat penting agar UMKM tidak hanya melek digital, tetapi juga percaya diri menggunakan layanan keuangan formal dan memasarkan produknya lebih luas,” pungkasnya. (mad)
Editor : Redaksi