BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Emiten Minuman Teguk (TGUK)

kumparan.com • 8 jam yang lalu
Cover Berita

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham emiten minuman PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) mulai sesi I pada perdagangan Senin (1/12).

Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A, mengatakan emiten yang tercatat di Papan Pemantauan Khusus tersebut disuspensi karena belum menyampaikan keterbukaan informasi secara lengkap dan konsisten atas permintaan penjelasan dari BEI.

"Maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek Perseroan di Seluruh Pasar sejak Sesi I Periodic Call Auction hari Senin, 1 Desember 2025," kata Pande dalam keterangan resmi, Senin (1/12).

BEI juga meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan ke depannya.

Penghentian sementara ini merupakan langkah pengawasan yang lazim dilakukan bursa untuk memastikan transparansi dan perlindungan bagi investor.

Harga saham TGUK tidak bergerak sejak 3 bulan terakhir, di level 137 yang menandakan bahwa saham sudah cukup lama tidak bisa diperdagangkan di pasar reguler maupun pasar lainnya.

Padahal pada Oktober 2025, TGUK merilis informasi bakal memperluas bisnisnya ke sektor makanan beku dan pengolahan daging. Berdasarkan laporan studi kelayakan yang disusun Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Ferdinand, Danar, Ichsan & Rekan, TGUK akan menambah lima bidang usaha baru dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) yang mencakup industri pengolahan dan pengawetan produk daging serta perdagangan besar daging sapi, ayam, dan makanan-minuman lainnya.

Dalam laporan bernomor FDI/0008/LAP/B/FS/X/2025 tertanggal 17 Oktober 2025, disebutkan TGUK menyiapkan dana Rp 42,92 miliar untuk kebutuhan modal kerja awal dan investasi tahap pertama. Dana tersebut berasal dari hasil pengembalian investasi pengembangan gerai milik perusahaan.

Dalam rencana bisnisnya, TGUK akan menggarap dua lini utama yakni perdagangan daging beku (frozen meat) dan pengolahan makanan (food processing). Untuk tahap awal, emiten ini akan menggunakan fasilitas sewa dan bermitra dengan pihak ketiga dalam proses produksi (maklon), sembari membangun pabrik pengolahan sendiri yang dijadwalkan rampung dalam delapan bulan mulai Januari 2026.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.