Jakarta, CNBC Indonesia - Kepemimpinan Rio Christiawan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan patut diacungkan jempol. Sosok akademisi, penulis, sekaligus pengusaha ini dikenal sebagai figur yang konsisten memadukan visi keberlanjutan dengan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu implementasinya terlihat melalui proyek besar PLUM Project yang berada di bawah pengelolaan Pagatan Usaha Makmur (PUM) yang ia pimpin.
Proyek ini memiliki misi untuk mengembangkan solusi berbasis alam yang inovatif demi kesejahteraan masyarakat melalui konsultasi erat dengan para ahli terkait dan pemangku kepentingan lokal.
Selain itu, PLUM Project juga memiliki nilai-nilai yang meliputi ketekunan terhadap tantangan, tidak takut bermimpi, tangguh, dan adaptif, serta mengajak kemitraan agar seluruh spektrum manfaat bisa dirasakan.
Rio menjelaskan, bisnis berkelanjutannya tidak hanya berfokus untuk mencari keuntungan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sesuai dengan filosofi Sustainable, yakni konsep Triple Bottom Line (People, Profit, Planet) dan Purpose.
"Yang dikejar dari bisnis PUM ini adalah giving back to the society. Jadi bagaimana kita bisa berdampak untuk masyarakat," ungkap dia kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (10/11/2025).
Bisnis PUM berdampak pada 2.700 kepala keluarga yang menyentuh sektor kehutanan, pertanian, bahkan bisnis UMKM dan digitalisasi. Langkah ini mampu memberikan dampak berganda dalam membangkitkan ekonomi masyarakat sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja hingga memperluas ekosistem masyarakat sekitar.
Rio mencontohkan, produk olahan seperti keripik singkong dihasilkan oleh satu keluarga. Di mana orang tua laki-laki atau bapak mengurusi tanaman singkong, orang tua perempuan atau ibu mengolah singkong jadi tersebut, dan anak mengambil bagian pemasaran melalui lokapasar.
"Ini quick win karena kita juga mengurangi urbanisasi, menciptakan lapangan kerja," terang Rio.
Dia memaparkan adanya PLUM Project turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Proyek tersebut juga menekan angka urbanisasi sehingga masyarakat dapat memberikan dukungan kepada satu sama lain.
"Dulu pada saat kami memulai usaha PLUM, hanya ada sekolah dasar di situ, sekarang sudah ada SMP. Karena populasi semakin banyak di situ akhirnya dampak multiplier-nya banyak," ungkapnya.
"Secara data, angka putus sekolah menurun, tingkat pendidikan meningkat, angka pengangguran berkurang. Jadi cukup berdampak untuk ekonomi masyarakat dan kemudian angka populasi bertambah karena mereka ngga bergerak keluar," tambah Rio.
Saat ini PUM mengelola konsesi lahan hutan 23.500 hektar dengan komposisi hutan, lahan gambut, nipah, konservasi orangutan, hingga beruang madu dan lebah madu yang mampu menghasilkan bisnis masyarakat terkait pisang, kopi, kolagen madu.
Selain berperan aktif membangun PUM, Rio dikenal sebagai akademisi, penulis, dan pengusaha. Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur itu kini aktif mengajar di sejumlah kampus ternama dengan bidang kepakaran seperti corporate finance, hukum korporasi, lingkungan, hingga etika bisnis dan lainnya. Rio juga menulis lebih dari 20 judul buku sebelum terjun ke bisnis restorasi ekosistem.
Tidak heran jika keseriusan Rio dalam pengembangan ekonomi hijau demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 membuatnya dianugerahi sebagai Person of The Month periode November 2025 oleh Media Ekonomi Terbesar di Indonesia, CNBC Indonesia.
(rah/rah)
