JAKARTA – Perebutan gelar juara dunia Formula One (F1) musim kompetisi 2025 makin sengit setelah juara bertahan Max Verstappen berhasil mememangi balapan dalam Grand Prix Qatar.
Pebalap milik Red Bull tersebut berhasil naik ke atas podium tertinggi setelah finis dengan catatan waktu satu jam 24 menit 38,241 detik di Sirkuit Losail, Qatar, pada Minggu waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Kemenangan di Qatar membuat Verstappen sekarang mengoleksi 396 poin dan berhasil naik ke posisi kedua klasemen sementara menggeser pebalap McLaren Oscar Piastri yang turun ke posisi ketiga.
Verstappen yang meraih gelar juara dunia empat tahun beruntun, sekarang hanya tertinggal 12 saja poin dari pebalap McLaren Lando Norris yang pemimpin perburuan gelar juara dunia dan sudah unggul empat poin dari Piastri.
Selisih angka yang tipis antara ketiga pebalap tersebut membuat penentuan gelar juara Formula 1 2025 bakal berlangsung pada seri pemungkas musim ini di Grand Abu Dhabi pada 7 Desember mendatang.
Dengan keunggulan setipis itu maka Norris yang menguasai sebagai besar puncak klasemen sepanjang musim ini mau tidak mau harus berusaha memenangi balapan terakhir nanti jika ingin memutus dominasi Verstappen dalam empat musim sebelumnya.
Kegagalan Norris dan Piastri memenangi balapan dalam Grand Prix Qatar sebenarnya dipicu oleh keputusan keliru McLaren yang tidak menarik kedua pebalap mereka ke pit di bawah safety car awal.
Safety car di putaran (lap) ketujuh setelah insiden yang melibatkan Nico Hulkenberg dari Sauber dan Pierre Gasly dari Alpine secara dramatis langsung mengubah jalannya Grand Prix Qatar.
Ketika Oscar Piastri memimpin dan rekan setimnya Lando Norris berada di posisi ketiga saat safety car keluar, McLaren malah memilih untuk tidak masuk pit, berbeda dengan Verstappen yang berada di posisi kedua dan memutus untuk melakukannya.
Keputusan Red Bull untuk menarik Verstappen ke pit terbukti krusial karena pebalap Belanda itu akhirnya meraih kemenangan brilian dan tak terduga sekaligus memanasi perebutan gelar musim ini.
"Secara keseluruhan ini hasil yang mengecewakan. Kami berpotensi memenangi balapan bersama Oscar. Dia pantas untuk mendapatkannya. Dia tercepat di kualifikasi dan sprint," ujar Team Principal McLaren, Andrea Stella, dilansir Sky Sport.
Oscar Piastri sendiri sangat kecewa dan mengkritik strategi McLaren di Grand Prix Qatar setelah gagal meraih kemenangan atas Max Verstappen.
Piastri sempat memimpin balapan di awal dan McLaren memiliki kecepatan yang cukup untuk mengamankan finis pertama dan kedua, tetapi keputusan strategi tim mereka malah menjadi masalah.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Jelas kami tidak melakukannya dengan benar malam ini. Saya membalap sebaik mungkin dan secepat yang saya bisa," ujar dia.
