MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAH akan mengganti rumah warga yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Selain itu, pemerintah juga akan membantu perbaikan melalui skema bantuan yang telah disiapkan secara khusus.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan pemerintah menyiapkan tiga kategori bantuan berdasarkan tingkat kerusakan rumah, yaitu ringan, sedang, dan berat. Ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Untuk kepentingan rakyat, semua harus benar-benar diprioritaskan,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers, Senin (1/12).
Rumah yang rusak ringan akan mendapat bantuan tunai Rp 15 juta untuk memperbaiki kerusakan minor, seperti dinding retak atau atap bocor. Lalu kerusakan sedang akan mendapatkan bantuan Rp 30 juta untuk renovasi yang membutuhkan perbaikan fondasi, dinding, dan instalasi penting.
Baca juga:
Korban Tewas Bencana Alam di Sumatra Capai 442 Orang, Setengahnya Berasal dari Wilayah Sumut
Sementara itu, untuk kerusakan berat, rumah akan diganti dengan hunian baru yang dibangun pemerintah. “Jika rumahnya rusak berat dan tidak memungkinkan lagi ditinggali, pemerintah akan menggantinya dengan rumah baru,” tegas Suharyanto.
Selain perbaikan rumah, BNPB menyiapkan dana tunggu hunian (DTH) bagi pengungsi yang harus meninggalkan lokasi pengungsian, tetapi belum memiliki tempat tinggal sementara. Dana tunggu hunian ini digunakan untuk biaya sewa rumah.
“Nilainya Rp 600 ribu per keluarga per bulan, dan sepenuhnya didukung pemerintah pusat melalui BNPB,” jelas Suharyanto.
Bagi warga yang tidak memiliki rumah kontrakan ataupun kerabat terdekat, pemerintah menyiapkan hunian sementara yang layak, dapat ditempati hingga bertahun-tahun sebelum rumah permanen selesai dibangun. “Tidak mungkin warga tinggal di tenda berbulan-bulan. Oleh karena itu, pemerintah akan membangun hunian sementara yang layak,” tambahnya.
Ia menegaskan seluruh skema ini akan dijalankan setelah akses jalan dan komunikasi pulih.
Beberapa wilayah masih terisolasi sehingga fokus awal pemerintah tetap pada pembukaan jalur, penyediaan logistik, dan pemulihan jaringan komunikasi. Menurut Suharyanto, banyak warga yang masih kebingungan mengenai masa depan tempat tinggal mereka.
“Itu sebabnya kami jelaskan bahwa ada skema bantuan yang sudah disiapkan,” tuturnya.(knu)
Baca juga:
Presiden Prabowo Terbang ke Sumut Pagi ini, Pimpin Langsung Penanganan Bencana Alam