Paus Leo XIV mendesak para pemimpin politik di Lebanon untuk menjadikan perdamaian sebagai prioritas tertinggi. Permintaan Paus Leo disampaikan saat Lebanon terus menjadi sasaran serangan Israel.
Lebanon merupakan negara kedua yang dilawat Paus Leo dalam kunjungan luar negeri pertamanya setelah memimpin Gereja Katolik. Rencananya, pria asal Amerika Serikat (AS) itu akan berada di Lebanon selama empat hari sejak Minggu (30/11).
Setibanya di Ibu Kota Beirut, Paus Leo menuju istana kepresidenan untuk bertemu politisi serta pemuka agama.
Saat menyampaikan pidato, Paus Leo membukanya dengan sabda Yesus Kristus mengenai perdamaian.
“Berbahagialah orang yang membawa damai,” ucap Paus Leo seperti dikutip dari Reuters.
“Lebanon harus terus berupaya mencapai perdamaian meski menghadapi situasi regional yang sangat kompleks, penuh konflik, dan tak menentu,” sambungnya.
Kehadiran Paus Leo dinanti warga setempat. Kerumunan orang berkumpul di sepanjang jalan dari bandara menuju istana kepresidenan.
Sudut-sudut Beirut pun dihiasi bendera Lebanon dan Vatikan. Sejumlah spanduk bergambar Paus juga terpampang di berbagai kawasan kota.
Penganut Kristen TerbanyakLebanon merupakan negara dengan jumlah umat Kristen terbanyak di kawasan Timur Tengah. Presiden Lebanon Joseph Aoun adalah pemeluk Kristen.
Kondisi keamanan di Lebanon memburuk akibat dampak serangan Israel ke Gaza. Sejak perang Gaza, milisi Hizbullah juga berperang melawan Israel sebagai bentuk solidaritas kepada warga Gaza.
Puncak krisis terjadi pada 2024 ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon. Sejumlah wilayah hancur dan 2.720 orang tewas akibat serangan tersebut.
Perang Israel–Hizbullah sempat terhenti setelah kedua pihak meneken kesepakatan damai.
Namun Israel terus menyerang Lebanon meski ada gencatan senjata. Israel berdalih serangan dilakukan untuk mencegah Hizbullah menyusun kekuatan baru.
Kehadiran Paus Leo XIV disambut positif oleh Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem. Ia berharap lawatan Paus dapat membuat Israel menghentikan serangan ke Lebanon.