Ribuan Warga Hong Kong Tandatangani Petisi Menuntut Pertanggungjawaban Kebakaran, Pemerintah Justru Menangkap dan Menyensor

erabaru.net • 2 jam yang lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Kebakaran besar di Wang Fuk Court beberapa waktu lalu menimbulkan korban sangat besar dan juga membuka tabir masalah internal pemerintahan. Warga Hong Kong meluncurkan petisi daring menuntut para pejabat bertanggung jawab. 

Jumlah penandatangan telah melampaui sepuluh ribu orang. Pemerintah Hong Kong kemudian meniru metode “stabilitas” ala Tiongkok daratan: menangkap penggagas petisi dan menutup laman media sosial terkait.

Kebakaran dan Kecurigaan Besar

Kebakaran mematikan yang terjadi di Wang Fuk Court pada 26 November 2025 telah menyebabkan setidaknya 129 orang meninggal dunia dan lebih dari 150 orang belum diketahui nasibnya. Peristiwa ini menimbulkan banyak dugaan, termasuk:

Semua hal ini memicu kemarahan warga terhadap semakin kuatnya “mainlandisasi” — atau penyeragaman Hong Kong dengan sistem pemerintahan ala daratan Tiongkok.

Petisi Publik dengan Empat Tuntutan

Pada 28 November, warga Hong Kong membentuk kelompok mandiri bernama “Kelompok Perhatian Kebakaran Wang Fuk Court Tai Po”, dan meluncurkan petisi online. Mereka menyampaikan empat tuntutan:

  1. Membentuk komisi penyelidikan independen untuk mengusut tuntas kemungkinan aliran kepentingan.
  2. Meninjau ulang sistem pengawasan konstruksi, bukan sekadar mencari kambing hitam.
  3. Menuntut pertanggungjawaban pejabat karena kelalaian dalam pengawasan.
  4. Memberikan dukungan berkelanjutan kepada warga terdampak dan memastikan penanganan pengungsian yang layak.

Menurut laporan Independent Media Hong Kong pada 29 November, petisi tersebut telah mencapai lebih dari 10.000 tanda tangan hingga pukul 19.00. Namun petisi sudah dihentikan, dengan tanda tangan terakhir tercatat sekitar pukul 16.00.

Halaman media sosial kelompok tersebut juga telah menghilang.

Penangkapan Penggagas Petisi

Laporan media menyebutkan bahwa Miles, salah satu anggota kelompok penggagas petisi, telah dibawa oleh polisi dari Departemen Keamanan Nasional. Sebuah foto menunjukkan bahwa sekitar pukul 21.30 malam, Miles dibawa kembali ke rumahnya untuk penggeledahan.

Miles adalah seorang mahasiswa berusia 24 tahun. Dalam wawancara dengan Independent Media pada 28 November, ia mengatakan bahwa dirinya marah terhadap pernyataan Sekretaris Administrasi Hong Kong, Eric Chan, yang ingin mengganti perancah bambu dengan perancah logam. Kemarahan itulah yang mendorongnya meluncurkan petisi.

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak khawatir tentang keselamatan pribadi, tetapi ia merasa sedih dan marah, berharap situasi di Hong Kong dapat membaik.

Warga yang melihat berita penangkapannya menulis komentar satir:  “Yang diselesaikan bukan masalahnya, tapi orang yang mengangkat masalah itu. Bukti lain Hong Kong makin seperti daratan Tiongkok.”

Ancaman dari Kantor Keamanan Nasional Beijing di Hong Kong

Pada 29 November, Kantor Keamanan Nasional PKT di Hong Kong mengeluarkan pernyataan bernada keras, mengancam warga Hong Kong. Judul pernyataannya: “Mendukung penuh Hong Kong menghukum keras ‘elemen anti-Tiongkok dan pengacau Hong Kong’ yang memanfaatkan bencana untuk membuat kekacauan.” (Hui/asr)

Sumber : NTDTV.com


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.