Titin (47), warga Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, kaget. Tiba-tiba air datang begitu deras saat Sabtu (29/11) pagi, barang-barangnya tak bisa terselamatkan.
"Kejadian itu bikin kami panik semua, orang datang tahu tahu langsung dari atas," kata Titin saat diwawancarai, Senin (1/12).
Jangankan menyelamatkan harta benda, surat-surat pribadi yang biasa menempel pun tak terselamatkan.
"Semua ditinggal, KTP, surat nikah, kereta dalam rumah, semua habis gak tersisa. Cuma baju di badan, untung nyawa gak hilang," ujar dia.
Air hujan memang tak berhenti hampir 24 jam. Namun ia tak menyangka debit air memicu ketinggian dengan cepat.
"Satu malam, pagi langsung dalam, seolah olah dia mata air. Sampai 4 meteranlah ketinggiannya," ujar Titin.
"Kita kira air enggak langsung tinggi, sekali udah naik, air langsung ngerendem spring bed," imbuhnya.
Jumlah korban tewas, luka, dan hilang dalam bencana longsor dan banjir tersebut terus bertambah. Informasi BNPB per Minggu (30/11) malam, korban jiwa mencapai 442 orang.
Berikut rinciannya:
Sumatera Utara: 217 orang tewas, 209 orang hilang
Sumatera Barat: 129 orang tewas, 118 orang hilang
Aceh: 96 orang tewas, 75 orang hilang