Kebakaran yang terjadi di Gedung Terra Drone, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (9/12/2025) diperkirakan disebabkan oleh terbakarnya baterai dari sebuah drone.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut penyebab kebakaran tersebut. Tim labfor dilakukan pemeriksaan untuk memastikan etiologi yang lebih mendalam dan siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini.
"Tentunya dari penyebab tersebut kita akan kaji lagi, apakah penyebab tersebut juga dihubungkan dengan kelalaian atau ada pihak-pihak lain yang bertanggung jawab. Termasuk izin-izin dan sebagainya tentu akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Susatyo.
Dalam pernyataannya, Susatyo menyiratkan bahwa akan dilakukan juga pemeriksaan mengenai kemungkinan kelalaian yang terjadi. Hal ini termasuk meneliti izin-izin yang ada dan pihak-pihak yang berwenang.
Saksi-saksi di lokasi kejadian, termasuk pemilik gedung dan pegawai, akan dimintai keterangannya untuk membantu menyelidiki kejadian tragis ini lebih lanjut.
"Juga melakukan pemeriksaan kepada semua saksi-saksi, termasuk nanti pemilik usaha maupun pemilik gedung. Sehingga kami mohon waktunya untuk kami bisa segera menyampaikan perkembangan kepada teman-teman media sekalian," imbuhnya.
Baca Juga:Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Meminta Maaf Ditengah Isu Pemecatan
Insiden kebakaran mengakibatkan 22 orang meninggal dunia dan 54 orang selamat, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Korban yang selamat mendapat perawatan langsung di lokasi oleh Dinas Kesehatan DKI dan PMI. Jalur evakuasi di gedung tersebut tampaknya tidak cukup efektif, mengingat jumlah korban yang tinggi.
Dari total korban tewas, 15 adalah perempuan dan 7 adalah laki-laki. Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diperiksa dan diidentifikasi. Proses pengidentifikasian diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi keluarga dari para korban yang kehilangan.
Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 12.30 WIB ketika sebagian besar karyawan sedang beristirahat. Api pertama kali muncul di lantai satu, yang merupakan lokasi gudang.
Beberapa karyawan berusaha memadamkan api, namun upaya tersebut tidak berhasil. Api dengan cepat menyebar dan menghasilkan asap yang pekat, sehingga mendorong banyak karyawan untuk melarikan diri ke lantai atas.
Setelah api menyebar, situasi semakin kritis ketika asap mencapai hingga lantai enam gedung. Penyebaran yang cepat tersebut mengakibatkan banyak karyawan terjebak, sehingga meningkatkan jumlah korban jiwa.
Baca Juga:Waspada! BMKG Prediksi Hujan Petir di 17 Kabupaten Jawa Timur, Catat Daerah Rawan Banjir!



:quality(80):format(jpeg)/posts/2025-12/11/featured-addbfcb1f94be6def19e301e3985c9e0_1765432056-b.jpg)

