Kebakaran hebat melanda Ruko Terra Drone yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No.17, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa, 9 Desember 2025. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB, saat banyak karyawan tengah beristirahat atau melakukan aktivitas makan siang.
Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran terjadi akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.
"Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa, 9 November 2025.
Dalam keterangannya, Kombers Pol Susatyo juga menjelaskan jika karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.
Kebakaran Tewaskan 22 OrangSementara itu, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara mengatakan bahwa saat ini sudah ada 22 korban yang dinyatakan meninggal dunia dan seluruhnya merupakan karyawan Terra Drone
Bayu mengatakan dari 22 korban meninggal dunia itu 15 orang di antaranya perempuan dan 7 orang laki-laki. Adapun jumlah yang selamat sebanyak 19 orang.
"Udah 22 orang yang meninggal dunia, 15 wanita, 7 orang laki-laki," ucapnya.
Bayu juga mengungkap korban paling banyak ditemukan di lantai 3 dan 4. korban banyak ditemukan di dua lantai tersebut akibat sesak napas.
Salah Satu Korban Tengah Hamil 7 BulanSalah satu yang tewas akibat kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, yakni Novia sedang hamil anak pertama dan menjelang hari perkiraan lahir (HPL).
Suami Novia, Ilham, mengatakan usia kandungan istrinya sudah 7 bulan.
"7 bulan," kata Ilham kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 9 Desember 2025.
Meski kondisi kehamilan sudah besar, Novia tetap bekerja seperti biasa di kantor tempatnya menjadi karyawan. Novia belum mengambil cuti dan masih beraktivitas normal.
Saat itu Novia sedang ada di lantai lima. "Mau turun ke lantai satu tapi tidak bisa karena api sudah menyebar," katanya.
Menurut Ilham, Novia sempat mencoba menyelamatkan diri. Namun, asap tebal membuat jalur tangga tak dapat dilewati.
"Jadi balik lagi ke lantai lima. Mungkin dari asapnya ya, oksigennya habis. Itu yang bikin dia tidak tertolong," ujar Ilham.
Baca Juga:Kebakaran Gedung Kemayoran Jakarta Pusat Tewaskan 22 Orang
TIM Laboratorium Forensik Polri mengungkap hasil awal olah menemukan fakta jika gedung Terra Drone hanya memiliki satu akses pintu masuk sekaligus keluar.
“Kalau teman-teman perhatikan sejak siang hingga sore tadi, akses memang hanya satu di lantai pertama,” kata Pelaksana tugas Kabid Fiskomfor Puslabfor Polri, Komisaris Besar Romylus Tamtelahitu kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa malam, 9 Desember 2025.
Sejauh ini, Romylus mengatakan jika timnya masih belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kebakaran karena proses pemeriksaan masih berlangsung, terlebih saksi kunci yang belum stabil setelah melihat langsung kejadian tersebut. Saksi masih terguncang sehingga belum mampu memberikan keterangan lengkap.
Ia memastikan tim akan terus menelusuri titik awal api dan penyebab kebakaran. “Setelah pemeriksaan selesai dan atas izin penyidik, kami akan menyampaikan hasilnya,” katanya.
Pemprov DKI Siap Tanggung Seluruh Biaya Korban KebakaranDilain pihak Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, Pemprov DKI menanggung semua biaya yang dikeluarkan baik bagi korban luka maupun meninggal dunia akibat kebakaran Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa, 9 Desember 2025.
"Pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk seluruh korban berapapun jumlahnya," kata Pramono di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.
Gubernur Jakarta itu juga mengatakan bahwa bagi korban meninggal dunia, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung semua biaya pemakaman, hal ini untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Begitu juga kata Pramono, korban yang mengalami luka akibat insiden kebakaran juga akan ditanggung dan dibawa ke rumah sakit yang dapat menangani.
"Yang luka dan sebagian nanti akan dirujuk dan kami Pemerintah DKI Jakarta yang akan menyelesaikan biayanya bagi yang luka dan sebagainya," ucapnya.




