CEO Tesla Elon Musk menyatakan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang pernah dipimpinnya lumayan berhasil. Meski demikian, Elon menyatakan tidak akan memimpin DOGE yang bertugas memangkas anggaran itu lagi.
"Saya pikir alih-alih menjalankan DOGE, saya akan lebih fokus bekerja pada perusahaan saya. Dan mereka tidak akan membakar mobil-mobil itu," kata Elon dalam podcast bersama mantan pejabat pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Katie Miller.
"Kami lumayan berhasil. Kami cukup berhasil. Kami menghentikan banyak pendanaan yang sungguh tidak masuk akal, yang sungguh sia-sia," lanjutnya, dikutip dari Reuters, Rabu (10/12).
Namun saat ditanya apakah akan kembali dan memimpin DOGE lagi, Elon menegaskan: "Tidak, saya rasa tidak".
Elon merupakan penyumbang utama kampanye pilpres Trump tahun lalu, menjadi sekutu dekat serta penasihat pemerintahannya. Elon memimpin tim DOGE yang bertujuan memangkas anggaran dan tenaga kerja pemerintah federal dalam 5 bulan pertama masa jabatan kedua Trump.
Namun, peran dan retorika politiknya memicu reaksi negatif terhadap dirinya dan Tesla. Aksi vandalisme terhadap mobil Tesla sempat marak saat itu.
Investor juga menyatakan kekhawatirannya saat Elon memimpin DOGE, karena dia dinilai tidak cukup memperhatikan Tesla yang menghadapi perlambatan penjualan.
Hubungan Trump dan Elon akhirnya retak, dipicu RUU pajak dan pengeluaran. DOGE pada akhirnya dibubarkan meski sisa kontraknya tersisa 8 bulan.
DOGE mengeklaim telah memangkas pengeluaran miliaran dolar AS. Namun, klaim ini sulit dibuktikan ahli keuangan eksternal karena DOGE tidak memberikan laporan keuangan publik yang terperinci tentang pekerjaannya.
Pemangkasan anggaran oleh DOGE sendiri juga memicu demo besar-besaran rakyat AS.
Sementara itu, kini hubungan Trump dan Elon telah membaik, ditandai dengan hadirnya Elon pada jamuan makan malam di Gedung Putih untuk menghormati kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran MBS bulan lalu.





