Bangkok (ANTARA) - Harapan Indonesia untuk mengakhiri paceklik emas pada nomor beregu putri bulu tangkis SEA Games kembali tertunda setelah pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari takluk pada partai keempat final dan memastikan kekalahan Indonesia 1-3 dari Thailand di Gymnasium Thammasat University, Pathum Thani, Rabu.
Dengan hasil tersebut, tim bulu tangkis beregu putri Indonesia harus puas membawa pulang medali perak SEA Games 2025.
Tambahan satu perak ini membuat kontingen Indonesia sejauh hari pertama kompetisi telah mengoleksi tiga medali perak sejak pesta olahraga Asia Tenggara itu resmi dibuka pada Selasa (9/12) malam.
Baca juga: Putri KW dapat energi tambahan berkat dukungan suporter dan tim
Indonesia sejatinya memulai final dengan baik setelah Putri Kusuma Wardani berhasil menyumbangkan poin pembuka lewat kemenangan 21-8, 13-21, 21-16 atas Pornpawee Chochuwong. Namun momentum itu tak bertahan lama.
Pada partai kedua, ganda putri Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum harus mengakui keunggulan pasangan Thailand Benyapa Aimsaard/Supissara Paewsampran dengan skor 18-21, 21-11, 18-21 sehingga kedudukan kembali imbang 1-1.
Thailand kemudian mengambil alih kendali final melalui kemenangan Ratchanok Intanon atas Gregoria Mariska Tunjung 21-7, 21-15 pada partai ketiga untuk membawa tuan rumah unggul 2-1.
Baca juga: Indonesia tertinggal 1-2 setelah Gregoria takluk dari Intanon
Tekanan itu berlanjut pada partai keempat ketika Ana/Trias gagal membendung permainan Ornnicha Jongsathapornparn/Jhenicha Sudjaipraparat dan menyerah 19-21, 18-21.
Kemenangan 3-1 memastikan Thailand mempertahankan medali emas beregu putri SEA Games untuk ketujuh kalinya secara beruntun.
Sementara Indonesia kembali harus puas dengan medali perak, hasil yang sama dalam empat edisi terakhir, dan belum mampu mengulang pencapaian emas terakhir pada 2007.
Baca juga: Rachel/Febi akui tekanan laga beregu pengaruhi fokus di poin kritis
Dengan hasil tersebut, tim bulu tangkis beregu putri Indonesia harus puas membawa pulang medali perak SEA Games 2025.
Tambahan satu perak ini membuat kontingen Indonesia sejauh hari pertama kompetisi telah mengoleksi tiga medali perak sejak pesta olahraga Asia Tenggara itu resmi dibuka pada Selasa (9/12) malam.
Baca juga: Putri KW dapat energi tambahan berkat dukungan suporter dan tim
Indonesia sejatinya memulai final dengan baik setelah Putri Kusuma Wardani berhasil menyumbangkan poin pembuka lewat kemenangan 21-8, 13-21, 21-16 atas Pornpawee Chochuwong. Namun momentum itu tak bertahan lama.
Pada partai kedua, ganda putri Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum harus mengakui keunggulan pasangan Thailand Benyapa Aimsaard/Supissara Paewsampran dengan skor 18-21, 21-11, 18-21 sehingga kedudukan kembali imbang 1-1.
Thailand kemudian mengambil alih kendali final melalui kemenangan Ratchanok Intanon atas Gregoria Mariska Tunjung 21-7, 21-15 pada partai ketiga untuk membawa tuan rumah unggul 2-1.
Baca juga: Indonesia tertinggal 1-2 setelah Gregoria takluk dari Intanon
Tekanan itu berlanjut pada partai keempat ketika Ana/Trias gagal membendung permainan Ornnicha Jongsathapornparn/Jhenicha Sudjaipraparat dan menyerah 19-21, 18-21.
Kemenangan 3-1 memastikan Thailand mempertahankan medali emas beregu putri SEA Games untuk ketujuh kalinya secara beruntun.
Sementara Indonesia kembali harus puas dengan medali perak, hasil yang sama dalam empat edisi terakhir, dan belum mampu mengulang pencapaian emas terakhir pada 2007.
Baca juga: Rachel/Febi akui tekanan laga beregu pengaruhi fokus di poin kritis





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435929/original/016152500_1765116811-2025120BL_Latihan_Timnas_Indonesia_Jelang_Vs_Filipina_di_Grup_C_SEA_Games_2025-26.jpg)