BI Proyeksi Penjualan Eceran Tumbuh 5,8 Persen di November, Terdorong Persiapan Nataru

idxchannel.com
1 hari lalu
Cover Berita

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran akan lebih kuat pada November 2025 dengan indeks penjualan riil tumbuh 5,9 persen.

BI Proyeksi Penjualan Eceran Tumbuh 5,8 Persen di November, Terdorong Persiapan Nataru. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran akan lebih kuat pada November 2025. Dalam laporan terbarunya, BI memprakirakan Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh 5,9 persen secara tahunan (yoy).

"Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 4,3 persen (yoy)," tulis BI dalam laporannya dikutip pada Rabu (10/12/2025).

Baca Juga:
Purbaya Pastikan Cukai dan Harga Eceran Rokok Tak Naik pada 2026

BI menjelaskan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan mayoritas kelompok, terutama Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Secara bulanan (mtm), penjualan eceran November 2025 diperkirakan tumbuh 1,1 persen, seiring peningkatan permintaan masyarakat menjelang persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga:
Bank Indonesia Komit Perkuat UMKM Lokal Demi Dorong Ekonomi Sulawesi Utara

Pada Oktober 2025, IPR juga menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan tahunan mencapai 4,3 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,7 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

"Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Makanan, Minuman, dan Tembakau," katanya.

Baca Juga:
Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran November 2025 Diprakirakan Meningkat

Penjualan pada Oktober tumbuh 0,6 persen(mtm), ditopang peningkatan permintaan dan distribusi yang relatif lancar. Dari sisi harga, BI mencatat potensi kenaikan tekanan inflasi dalam tiga bulan ke depan, sementara pada 6 bulan yang akan datang, yaitu April 2026 diprakirakan menurun.

"Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2026 yang tercatat sebesar 163,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 157,2 pada periode sebelumnya didorong oleh ekspektasi kenaikan harga bahan baku, upah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan permintaan menjelang periode Ramadan 1447 H," kata BI.

Sementara itu, IEH April 2026 tercatat sebesar 161,7, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 172,5 seiring dengan normalisasi permintaan pasca-HBKN Idulfitri.

(Febrina Ratna Iskana)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
1 Orang Tewas di Tempat, Pemukul Mata Elang di Kalibata Kabur, Kapolsek: Tiba-tiba Nggak Ada Aja
• 7 jam lalutvonenews.com
thumb
Masih Ingat Legenda Persib Miljan Radovic? Kini Dikabarkan akan Latih Persebaya Surabaya
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Pemerintah Dinilai tak Tanggap Atasi Bencana Sumatera
• 16 jam lalurepublika.co.id
thumb
Purbaya Janjikan Masa Depan Gen Z Aman, Begini Katanya
• 8 jam laluviva.co.id
thumb
Indonesia Turun ke Peringkat 3 Klasemen SEA Games 2025, Vietnam Melonjak ke Posisi Kedua
• 3 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.