Tokyo (ANTARA) - Dua ilmuwan Jepang, Shimon Sakaguchi dan Susumu Kitagawa, menerima Hadiah Nobel di Stockholm atas pencapaian mereka masing-masing di bidang kedokteran dan kimia.
Raja Swedia Carl XVI Gustaf menyerahkan medali emas dan diploma kepada kedua profesor terkemuka yang sama-sama berusia 74 tahun itu — Sakaguchi dari Universitas Osaka dan Kitagawa dari Universitas Kyoto — dalam upacara di Stockholm Concert Hall pada Rabu (10/12).
Keduanya menerima penghargaan tersebut dengan diiringi tepuk tangan meriah dari lebih dari 1.500 hadirin, termasuk anggota keluarga dan sesama peneliti, menurut kantor berita Kyodo.
Prestasi itu menandai kali pertama dalam 10 tahun penerima Nobel dari Jepang memperoleh penghargaan tersebut di dua bidang berbeda pada tahun yang sama.
Sakaguchi, yang menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran, diakui atas penemuan sel T regulator (Tregs), yang mencegah sel T lain menyerang sel sehat. Penemuannya itu membuka jalan bagi pengobatan baru untuk penyakit autoimun, kanker, dan penyakit lainnya.
Sementara itu, Kitagawa menerima Hadiah Nobel Kimia atas pengembangan material berpori yang dikenal sebagai metal-organic frameworks, yang mampu menyimpan dan melepaskan gas seperti metana dan nitrogen.
Setiap Hadiah Nobel disertai penghargaan senilai 11 juta krona Swedia (sekitar Rp16,3 miliar). Kedua ilmuwan Jepang tersebut berbagi uang itu dengan dua peneliti lain di bidang masing-masing.
Jepang kini telah melahirkan 31 penerima Hadiah Nobel, termasuk Nihon Hidankyo, kelompok penyintas bom atom yang meraih Nobel Perdamaian tahun lalu.
Sumber: Kyodo
Baca juga: Ilmuwan Jepang kembangkan tangan robot "biohibrida" terbesar di dunia
Baca juga: Sastia Putri, ilmuwan non-Jepang pertama peraih Ando Momofuku Award
Raja Swedia Carl XVI Gustaf menyerahkan medali emas dan diploma kepada kedua profesor terkemuka yang sama-sama berusia 74 tahun itu — Sakaguchi dari Universitas Osaka dan Kitagawa dari Universitas Kyoto — dalam upacara di Stockholm Concert Hall pada Rabu (10/12).
Keduanya menerima penghargaan tersebut dengan diiringi tepuk tangan meriah dari lebih dari 1.500 hadirin, termasuk anggota keluarga dan sesama peneliti, menurut kantor berita Kyodo.
Prestasi itu menandai kali pertama dalam 10 tahun penerima Nobel dari Jepang memperoleh penghargaan tersebut di dua bidang berbeda pada tahun yang sama.
Sakaguchi, yang menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran, diakui atas penemuan sel T regulator (Tregs), yang mencegah sel T lain menyerang sel sehat. Penemuannya itu membuka jalan bagi pengobatan baru untuk penyakit autoimun, kanker, dan penyakit lainnya.
Sementara itu, Kitagawa menerima Hadiah Nobel Kimia atas pengembangan material berpori yang dikenal sebagai metal-organic frameworks, yang mampu menyimpan dan melepaskan gas seperti metana dan nitrogen.
Setiap Hadiah Nobel disertai penghargaan senilai 11 juta krona Swedia (sekitar Rp16,3 miliar). Kedua ilmuwan Jepang tersebut berbagi uang itu dengan dua peneliti lain di bidang masing-masing.
Jepang kini telah melahirkan 31 penerima Hadiah Nobel, termasuk Nihon Hidankyo, kelompok penyintas bom atom yang meraih Nobel Perdamaian tahun lalu.
Sumber: Kyodo
Baca juga: Ilmuwan Jepang kembangkan tangan robot "biohibrida" terbesar di dunia
Baca juga: Sastia Putri, ilmuwan non-Jepang pertama peraih Ando Momofuku Award
