FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Akademisi pakar ilmu komunikasi dan hukum digital, Henri Subiakto memberi respon dari pernyataan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafri Syamsuddin.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Henri Subiakto menyampaikan responnya ini.
Ia menyebut pernyataan dari Menhan Sjafri Syamsuddin sudah sangat keras. Dimana yang disorot dari pernyataannya itu terkait kejadian sekarang ini, ada ketidaktaatan pada peraturan
“Pernyataan menhan yang sangat keras. Dengerin ini yang minggu lalu pada nuduh adanya hoax,” tulisnya dikuti Rabu (10/1/2025).
“Pernyataan Menhan Jenderal Safri Samsudin di Unhas ini sudah sangat tegas dan jelas. Dikatakan terkait kejadian sekarang ini, ada ketidaktaatan pada peraturan. Ada kebohongan-kebohongan yang harus jadi koreksi untuk masa depan,” tuturnya.
Soal sumber daya alam (SDA), Indonesia bisa segalanya dengan jumlah yang bisa dikatakan sangat besar.
Namun, itu justru dimanfaatkan dengan cara yang salah dan ujungnya Indonesia pemilik SDA yang luar biasa ini yang mengalami kerugian.
“Dikatakan mengenai sumber daya alam, kita ini memiliki Nikel yang sangat besar, memiliki Bauksit yang sangat besar (emas dll), tapi yg terjadi orang keluar pelabuhan tanpa pemeriksaan. Keluar bandara tanpa diperiksa… mereka keluar masuk begitu saja,” paparnya.
“Kurang lebih 800 milyar USD kerugian negara, selama ini. Korupsi itu membahayakan bangsa dan negara. Birokrasi kita lambat lambat masuk jurang,” jelasnya.
Dari temuan Menhan terkait Bandara Morowali ini disebutnya sebagai salah satu bukti nyata.
Bagaimana hadirnya dan bukti nyata adanya musuh dalam selimut di Indonesia ini.
“Temuan dan sinyalemen Menhan Safrie Samsudin yang salah satunya di Bandara IMIP Morowali itu nyata. Dia katakan “Kita menghadapi musuh dalam selimut “. Siapa yang dimaksud, silahkan tanya ke beliau, jenderal satu ini,” tuturnya.
“Dalam ceramah oleh Menhan pilihan dan kepercayaan Presiden Prabowo ini, ia mengajak Mahasiswa untuk memerangi semua itu!! Siapa setuju? Dengerin video ini,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)



