Indonesia Luncurkan Peta Jalan Hilirisasi Rempah 2025–2045 untuk Kembalikan Kejayaan Sebagai Mother of Spices

pantau.com
21 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas resmi meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Rempah 2025–2045 pada Rabu, 10 Desember 2025 di Jakarta, sebagai strategi nasional untuk mengembalikan kejayaan Indonesia di sektor rempah-rempah dunia.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy menegaskan pentingnya peta jalan ini dalam sejarah dan masa depan perdagangan nasional.

"Peluncuran peta jalan hilirisasi rempah ini harus menjadi bagian dari perjalanan perdagangan kita", ungkapnya.

Rachmat mengingatkan bahwa perdagangan rempah telah berlangsung lama di Indonesia dan menjadi salah satu faktor penting yang membuat bangsa Eropa berjaya pada masa lalu.

Ia mencontohkan bagaimana Belanda bisa mempertahankan kekuatan militernya melalui pengolahan bahan makanan menggunakan rempah-rempah Indonesia seperti garam, lada, kayu manis, pala, dan cengkih.

Menurutnya, kondisi itu menunjukkan bahwa produk rempah Indonesia sebenarnya sudah lama diolah atau dihilirkan, tetapi memberikan keuntungan bagi negara lain.

Dengan diluncurkannya peta jalan ini, diharapkan Indonesia dapat merebut kembali peran utama dalam rantai nilai global rempah.

"Benar, Indonesia pernah jadi mother of spices ratusan tahun yang lalu, tapi mother of spices pada masa lalu itu membuat negara lain berjaya, negara lain kaya. Sekarang, Menteri Perdagangan (Budi Santoso) akan membuat peta jalan baru yang membuat negara Indonesia berjaya kembali", ia menegaskan.

Indonesia Incar Posisi Produsen Rempah Terbesar Dunia

Dalam dokumen peta jalan tersebut dijelaskan bahwa Indonesia secara historis dan kontemporer dikenal sebagai mother of spices karena perannya dalam perekonomian global, perdagangan dunia, hingga pengaruh budaya dan kuliner internasional.

Upaya memperkuat peran internasional dilakukan melalui program nation branding seperti S’RASA, yang bertujuan meningkatkan ekspor rempah dan mempromosikan warisan kuliner Nusantara.

Sepanjang tahun 2023, Indonesia berhasil mengekspor 148.200 ton rempah dengan nilai mencapai 564,12 juta dolar AS.

Komoditas utama ekspor terdiri dari cengkih, lada, vanili, dan kayu manis, yang mengalami pertumbuhan signifikan.

Ekspor cengkih meningkat sebesar 61 persen, sementara jahe dan kunyit naik hingga 139 persen, mencerminkan tingginya permintaan global, terutama dari sektor industri kuliner dan kosmetik.

Visi dari Peta Jalan Hilirisasi Rempah 2025–2045 adalah menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar dunia untuk pala, lada, cengkih, kayu manis, vanili, temu lawak, serta produk turunannya.

Untuk mencapai visi tersebut, terdapat lima misi utama yang difokuskan pada penguatan produksi, peningkatan konsumsi dalam dan luar negeri, pembentukan ekosistem pendukung, dan penetapan temu lawak sebagai ikon jamu Indonesia di panggung global.

"Jadi, hari ini, peta jalan hilirisasi rempah Indonesia adalah peta jalan baru. Bukan peta jalan era VOC, bukan peta jalan masa lalu, tapi peta jalan baru", ujar Rachmat Pambudy menutup pernyataannya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BMKG Prakirakan Curah Hujan di Jatim Meningkat
• 19 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Smartcoop Kumpulkan 60 Koperasi, Perkuat Ekosistem Digital dan Kerja Sama Antar-Koperasi di 2025
• 8 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Menuju PLTN, Indonesia Disebut Belajar dari Rusia–AS–China
• 12 jam lalurepublika.co.id
thumb
IHSG Rawan Koreksi hingga 8.447, Cek Analisa Saham BRMS-CDIA
• 23 jam laluidxchannel.com
thumb
Ramon Tanque Meledak! Gol Krusial Antar Persib Bandung Akhirnya Bertaring di Asia
• 6 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.