JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Kebijakan Publik Yanuar Nugroho buka suara menyampaikan pandangannya terkait kinerja pemerintah dalam menangani bencana banjir dan longsor di Sumatera.
Yanuar mengaku menyoroti persoalan bencana tersebut dari kacamata yang lebih luas, yakni mengenai kapasitas negara merespons bencana Sumatera.
"Bencana ini membuka tabir, bencana ini membuka situasi yang senyatanya, bahwa ini bukan hanya soal komunikasi, tetapi kemampuan negara melindungi rakyatnya, menyelamatkan nyawa dalam keadaan yang paling parah, paling darurat, itu ternyata tidak sekuat yang kita duga," kata Yanuar dalam program Satu Meja KompasTV, Rabu (10/12/2025).
Yanuar menuturkan, meskipun pemerintah cenderung menyatakan hal yang baik-baik mengenai penanganan bencana Sumatera, tetapi kenyataannya tidak seperti itu.
Baca Juga: Soal Kayu Gelondongan Banjir Sumatera, Bareskrim: Ditemukan 10 Jenis Pohon, Akan Diselidiki!
"Ada enggak negara di sana, ketika dalam jam-jam pertama, dalam saat-saat pertama bencana, di mana kesempatan menyelamatkan nyawa, itu harusnya masih bisa kita maksimalkan, dan yang saya lihat adalah ini cukup lambat, cukup lamban," tuturnya.
Yanuar lantas menekankan para korban terdampak banjir yang meninggal dunia bukan karena bencananya, tetapi karena kelaparan.
"Itu akan terus bergulir ya persoalan kesehatan, dan lama-lama bencana yang awalnya bencana alam ini jadi bencana kemanusiaan," ucapnya.
Baca Juga: Begini Parahnya Dampak Banjir Bandang di Aceh Utara: Mobil & Motor Tertimbun hingga Rumah Hancur
Sementara itu, Anggota Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Puji Pujiono menyampaikan pandangannya mengenai penanganan bencana Sumatera.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV
- pengamat kebijakan publik
- bencana sumatera
- bencana
- sumatera
- penanganan bencana
- bnpb





