Harga minyak dunia menguat pada Rabu (10/12/2025) setelah para pejabat menyebut Amerika Serikat (AS) menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela.
IDXChannel - Harga minyak dunia menguat pada Rabu (10/12/2025) setelah para pejabat menyebut Amerika Serikat (AS) menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela, menambah kekhawatiran terhadap pasokan jangka pendek.
Kontrak berjangka Brent naik 0,4 persen, menjadi USD62,21 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) AS terapresiasi 0,4 persen, dan ditutup di USD58,46 per barel.
Dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS telah menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela. Mereka tidak menyebutkan nama kapal maupun lokasi pasti penyergapan yang dipimpin Penjaga Pantai AS tersebut.
“Harga minyak diperkirakan bereaksi lebih tajam bila penyitaan ini diikuti tindakan serupa lainnya,” ujar analis minyak di Onyx Capital Group, Ed Hayden-Briffett.
Kedua acuan harga minyak tersebut sebelumnya sempat memperpanjang kenaikan hingga sekitar 1 persen setelah penutupan.
Pendiri buletin Commodity Context, Rory Johnston, mengatakan, penyitaan ini semakin memicu kekhawatiran mengenai pasokan jangka pendek di pasar yang sudah cemas terhadap pergerakan minyak Venezuela, Iran, dan Rusia.
Seorang pejabat Ukraina sebelumnya pada Rabu menyebut drone laut negara itu telah menyerang dan melumpuhkan sebuah kapal tanker yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia, serangan ketiga dalam dua minggu.
Sementara itu, Federal Reserve (The Fed) AS yang terbelah kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase, sesuai ekspektasi. Langkah ini berpotensi mengangkat permintaan minyak dengan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ketua The Fed Jerome Powell menolak memberi sinyal apakah pemangkasan berikutnya berada dalam waktu dekat, namun menegaskan bank sentral berada pada posisi yang cukup siap menghadapi perkembangan ekonomi.
Harga minyak sebelumnya sempat turun hampir 1 persen pada sesi Rabu setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah turun 1,8 juta barel pada pekan yang berakhir 5 Desember, lebih kecil dari perkiraan penurunan 2,3 juta barel dalam jajak pendapat Reuters. (Aldo Fernando)




