Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik kompak menguat pada pembukaan perdagangan Kamis, 11 Desember 2025. Kenaikan merespons positif pemangkasan suku bunga ketiga kali yang dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed) sepanjang tahun 2025.
Bank sentral AS menurunlan suku bunga acauan sebesar 25 basis poin (bps) di kisaran level 3,5 persen sampai 3,75 persen. The Fed juga memberi sinyal tidak akan menurunkan suku bunga lagi.
Dalam konferensi pers pasca-pertemuan FOMC, Ketua Fed Jerome Powell, mengatakan bahwa penurunan tersebut menempatkan bank sentral dalam posisi yang nyaman. Ia menggarisbawahi, tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump menjadi pendorong inflasi.
“Kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan melihat bagaimana perekonomian berkembang,” kata Powell dikutip dari CNBC Internasional pada Kamis, 11 Desember 2025.
- ANTARA/REUTERS/Elizabeth Frantz
Selanjutnya, The Fed menyampaikan akan melanjutkan pembelian surat utang pemerintah senilai US$40 miliar atau sekitar Rp 665,8 triliun (estimasi kurs Rp 16.650 per dolar AS) mulai hari Jumat, 12 Desember 2025. Akibatnya, imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek turun.
Bank sentral juga membahas lesunya pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa fokusnya bergeser ke mendukung perekonomian menjauh dari inflasi.
Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik 0,15 persen. indeks Topix mencetak penguatan sebesar 0,36 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,51 persen. indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil meningkat 0,64 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik ke level 25.602 dari 25.540,78. Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, melonjak 0,79 persen.
Semalam, ketiga indeks acuan Wall Street ditutup perkasa. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 1,1 persen, indeks S&P 500 menguat 0,7 persen dan Nasdaq Composite meningkat 0,3 persen.




