Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang menyoroti masih tingginya angka kemiskinan di kalangan anak muda, yakitu sekitar 17 persen. Apindo memandang banyaknya generasi muda yang menganggur atau tidak bekerja ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia.
Apindo menyebut, mayoritas anak muda yang tak mempunyai pekerjaan merupakan lulusan dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang jumlahnya mencapai kurang lebih 8 hingga 9 persen.
Apindo juga menyebut total kemiskinan dari jebolan SMA lebih rendah dibandingkan dengan lulusan Sekolah Dasar (SD), yakni sekitar 2 persen. Hal ini kemungkinan mereka yang tamatan SD tidak memilih pekerjaan atau profesi apa saja yang diambil.
Baca juga: Lonjakan Pengangguran 2025 Kian Mengkhawatirkan di Indonesia
Tantangan lain di dunia ketenagakerjaan di tahun 2026 juga masih menghantui, terutama sektor informal yang masih mendominasi daripada formal.
Meski angka kemiskinan terbuka atau TPT menunjukkan tren positif, turun dari 5,32 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,76 persen per Februari 2025, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).




