Jakarta (ANTARA) - SMA Unggulan Rushd bekerja sama dengan platform asesmen digital Algobash menyelenggarakan kompetisi nasional Junior Science Technology Olympiad (JSTO) bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dan sederajat di seluruh Indonesia di bidang matematika, sains dan informatika.
“SMA Unggulan Rushd melihat JSTO sebagai ajang kompetisi sehat yang suportif, tempat siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, problem-solving, dan literasi sains sebagai fondasi masa depan. Rushd percaya bahwa Matematik, Sains dan Informatika bukan hanya ilmu kompetisi, tetapi ilmu terapan, dasar dari inovasi teknologi, ekonomi, dan pembangunan nasional,” kata Head of Principal SMA Unggulan Rushd, Eko Sugiyanto dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemendikbudristek: IOI ajang tumbuhkan literasi dan kemampuan numerasi
Pada gelaran pertama ini, 3.767 peserta dari 1.904 sekolah di seluruh Indonesia berkompetisi pada bidang Matematika, Sains dan Informatika dengan tingkat kompleksitas soal yang merujuk pada kontestasi Olimpiade Sains Nasional.
Kompetisi berlangsung dalam tiga tahap, yaitu Seleksi Regional yang dilakukan pada tanggal 6-7 Desember 2025, Seleksi Nasional yang akan diselenggarakan pada 13-14 Desember 2025, dan tahapan terakhir, yaitu grand final yang akan diselenggarakan di SMA Unggulan Rushd pada tanggal 4-5 Januari 2025.
Antusiasme peserta datang dari seluruh wilayah Indonesia, dengan Provinsi Jawa Barat menjadi peserta terbanyak, yaitu 1.139 siswa, disusul oleh Provinsi Jawa Tengah 606 siswa, Jawa Timur 560 siswa, DKI Jakarta 412 siswa, Banten 212 siswa, DI Yogyakarta 118 siswa, Sulawesi Selatan 98 siswa, Sulawesi Utara 87 siswa, Kepulauan Riau 80 siswa, dan Provinsi Sumatera Utara 68 siswa.
Pada gelaran pertama ini, JSTO menghadirkan bidang lomba informatika, menjadikannya sebagai satu-satunya kompetisi nasional pertama di tingkat SMP sederajat yang menempatkan kompetisi kemampuan computational thinking.
Dengan menambahkan bidang informatika ini, Rushd ingin menyiapkan generasi muda Indonesia untuk memahami berbagai tantangan global dan siap untuk menguatkan kemampuan berpikir logis dan penyelesaian masalah, membangun fondasi STEM sejak dini yang merupakan motor penggerak inovasi serta memberikan kesempatan bagi siswa di seluruh Indonesia untuk berkompetisi secara suportif dan merayakan proses.
"Sejauh ini 40,8 persen peserta mendaftar pada lomba matematika, diikuti dengan dan Sains sebanyak 39,2 persen, dan informatika 18,2 persen.
Baca juga: Siswa Sekolah Indonesia juarai lagi kompetisi matematika di Belanda
Baca juga: Eduversal kembali selenggarakan kompetisi matematika tingkat nasional
CEO Algobash, Elfino Sitompu mengatakan kerja sama dengan SMA Unggulan Rushd untuk menyelenggarakan JSTO menunjukkan bagaimana teknologi dapat memperluas akses kompetisi berkualitas nasional.
Melalui platform asesmen Algobash, siswa SMP sederajat dari seluruh Indonesia dapat berkompetisi secara adil dan terstandarisasi. Sebagian besar, yakni sekitar 71 persen pendaftar JSTO berusia 13-14 tahun.
Namun, sekitar 15 persen pendaftar berusia di bawah umur 13 tahun yang mengindikasikan ambisi akademik dan minat kompetitif anak Indonesia sudah tertanam sejak usia dini.
“SMA Unggulan Rushd melihat JSTO sebagai ajang kompetisi sehat yang suportif, tempat siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, problem-solving, dan literasi sains sebagai fondasi masa depan. Rushd percaya bahwa Matematik, Sains dan Informatika bukan hanya ilmu kompetisi, tetapi ilmu terapan, dasar dari inovasi teknologi, ekonomi, dan pembangunan nasional,” kata Head of Principal SMA Unggulan Rushd, Eko Sugiyanto dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemendikbudristek: IOI ajang tumbuhkan literasi dan kemampuan numerasi
Pada gelaran pertama ini, 3.767 peserta dari 1.904 sekolah di seluruh Indonesia berkompetisi pada bidang Matematika, Sains dan Informatika dengan tingkat kompleksitas soal yang merujuk pada kontestasi Olimpiade Sains Nasional.
Kompetisi berlangsung dalam tiga tahap, yaitu Seleksi Regional yang dilakukan pada tanggal 6-7 Desember 2025, Seleksi Nasional yang akan diselenggarakan pada 13-14 Desember 2025, dan tahapan terakhir, yaitu grand final yang akan diselenggarakan di SMA Unggulan Rushd pada tanggal 4-5 Januari 2025.
Antusiasme peserta datang dari seluruh wilayah Indonesia, dengan Provinsi Jawa Barat menjadi peserta terbanyak, yaitu 1.139 siswa, disusul oleh Provinsi Jawa Tengah 606 siswa, Jawa Timur 560 siswa, DKI Jakarta 412 siswa, Banten 212 siswa, DI Yogyakarta 118 siswa, Sulawesi Selatan 98 siswa, Sulawesi Utara 87 siswa, Kepulauan Riau 80 siswa, dan Provinsi Sumatera Utara 68 siswa.
Pada gelaran pertama ini, JSTO menghadirkan bidang lomba informatika, menjadikannya sebagai satu-satunya kompetisi nasional pertama di tingkat SMP sederajat yang menempatkan kompetisi kemampuan computational thinking.
Dengan menambahkan bidang informatika ini, Rushd ingin menyiapkan generasi muda Indonesia untuk memahami berbagai tantangan global dan siap untuk menguatkan kemampuan berpikir logis dan penyelesaian masalah, membangun fondasi STEM sejak dini yang merupakan motor penggerak inovasi serta memberikan kesempatan bagi siswa di seluruh Indonesia untuk berkompetisi secara suportif dan merayakan proses.
"Sejauh ini 40,8 persen peserta mendaftar pada lomba matematika, diikuti dengan dan Sains sebanyak 39,2 persen, dan informatika 18,2 persen.
Baca juga: Siswa Sekolah Indonesia juarai lagi kompetisi matematika di Belanda
Baca juga: Eduversal kembali selenggarakan kompetisi matematika tingkat nasional
CEO Algobash, Elfino Sitompu mengatakan kerja sama dengan SMA Unggulan Rushd untuk menyelenggarakan JSTO menunjukkan bagaimana teknologi dapat memperluas akses kompetisi berkualitas nasional.
Melalui platform asesmen Algobash, siswa SMP sederajat dari seluruh Indonesia dapat berkompetisi secara adil dan terstandarisasi. Sebagian besar, yakni sekitar 71 persen pendaftar JSTO berusia 13-14 tahun.
Namun, sekitar 15 persen pendaftar berusia di bawah umur 13 tahun yang mengindikasikan ambisi akademik dan minat kompetitif anak Indonesia sudah tertanam sejak usia dini.





