PRESIDEN Donald Trump mengatakan bahwa harga konsumen di Amerika Serikat (AS) telah turun sangat drastis, saat ia berusaha meredakan keresahan publik mengenai tingginya biaya hidup.
Dalam sebuah rapat umum bergaya kampanye dalam sebuah kasino di negara bagian Pennsylvania pada Selasa (9/12), Trump menegaskan kepada para pendukungnya bahwa tidak ada prioritas yang lebih tinggi daripada menjadikan Amerika terjangkau kembali.
Meski harga bahan bakar dan telur telah menurun, sejumlah kebutuhan pokok lain justru lebih mahal. Banyak warga tetap terbebani oleh biaya perumahan, layanan penitipan anak, dan perawatan kesehatan yang terus meningkat.
Partai Demokrat memanfaatkan kelemahan Trump di isu ekonomi pada pemilihan lokal dan negara bagian belakangan ini, membuat sejumlah anggota Partai Republik khawatir menjelang pemilu paruh waktu tahun depan.
Rapat umum di Pennsylvania tersebut merupakan yang pertama dari rangkaian kegiatan serupa yang disebut Gedung Putih sebagai upaya menyampaikan agenda ekonomi kepada pemilih.
Namun, pada satu bagian pidatonya, presiden dari Partai Republik itu kembali menyebut keresahan terkait biaya hidup sebagai tipuan Demokrat.
Gedung Putih menuding mantan presiden Joe Biden serta kebijakan suku bunga Bank Sentral AS sebagai penyebab berlarutnya tekanan ekonomi.
Federal Reserve telah memangkas suku bunga dua kali hingga sekitar 3,9%, dan pasar memperkirakan pemangkasan tambahan pada Rabu. Meski demikian, inflasi tetap berada di angka 3%, masih di atas target Fed sebesar 2%.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahan Trump menghapus tarif untuk puluhan produk makanan serta menonjolkan pencabutan standar efisiensi bahan bakar dan peluncuran rekening pensiun khusus anak sebagai langkah menekan biaya hidup.
Dalam sebuah kutipan wawancara dengan Politico pada Selasa (9/12), Trump diminta menilai kondisi perekonomian.
"A plus-plus-plus-plus-plus," jawabnya.
Peringkat persetujuan publik terhadap Trump naik tiga poin menjadi 41% dalam survei terbaru Reuters/Ipsos, menunjukkan kemungkinan adanya dampak dari perubahan kebijakan.
Namun banyak warga tetap pesimistis terkait kondisi ekonomi nasional.
Kisah Warga yang TerdampakAlaina Hunt, 37, mengatakan kepada BBC bahwa ia kehilangan pekerjaannya pada April sebagai desainer di sebuah perusahaan konstruksi di Oklahoma City, sebagian akibat tarif Trump terhadap baja dan aluminium.
Sektor konstruksi, katanya, benar-benar terpukul keras sejak awal. Ia menambahkan sudah melamar sedikitnya 75 pekerjaan tanpa keberhasilan.
Tagihan belanjaan yang meningkat juga menjadi beban tambahan.
"Saya bisa bertahan hidup jauh lebih mudah di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
"Saya rasa pemerintah federal sama sekali tidak mendengarkan," lanjutnya.
Gubernur Pennsylvania, Josh Shapiro, dari Partai Demokrat, meragukan pesan ekonomi Trump. Ia mengatakan kepada CBS News bahwa pandangan presiden tidak mencerminkan realitas di lapangan di sini, di komunitas tempat banyak warga Pennsylvania memilihnya pada pemilihan terakhir.
Ia menambahkan bahwa kebijakan presiden, termasuk tarif perdagangan, telah merugikan komunitas-komunitas yang mengantarkannya ke Gedung Putih. (I-3)




