AHY: Perbaikan Infrastruktur Usai Banjir Bandang Tak Boleh Asal Cepat

idxchannel.com
20 jam lalu
Cover Berita

Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, perbaikan harus dilakukan dengan perhitungan yang matang, tidak terburu-buru, serta mengedepankan kualitas.

AHY: Perbaikan Infrastruktur Usai Banjir Bandang Tak Boleh Asal Cepat. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan perbaikan infrastruktur pascabanjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak boleh asal cepat.

Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, perbaikan harus dilakukan dengan perhitungan yang matang, tidak terburu-buru, serta mengedepankan kualitas dan keberlanjutan saat mengeksekusinya di lapangan.

Baca Juga:
Gubernur Mahyeldi: Sumbar Tak Lagi Terisolasi, Seluruh Wilayah Sudah Dapat Diakses

"Tidak boleh asal cepat dan grasa grusu. Membangun kembali juga bukan berarti yang penting cepat, melainkan kualitasnya juga harus bagus. Jangan sampai kemudian juga tetap rentan terhadap bencana di kemudian hari,” kata AHY di Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, dikutip Kamis (11/12/2025).

AHY mengungkapkan kebutuhan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diperkirakan mencapai Rp50 triliun.

Baca Juga:
AHY Kembali Kunjungi Aceh dan Sumut, Pantau Pemulihan Daerah Terdampak Bencana

"Kalkulasi awalnya anggaran sekitar Rp50 triliun. Tapi ini kalkulasi awal, tidak bisa dikatakan definitif karena terus berkembang. Data terus update, BNPB dan semua mengupdate juga,” kata dia.

Berdasarkan data BNPB dan Kementerian PUPR per 8 Desember 2025, terdapat 52 kabupaten kota terdampak yang tersebar 18 di Aceh, 18 di Sumatera Utara, dan 16 di Sumatera Barat. Korban jiwa mencapai 961 orang meninggal, 234 hilang, serta lebih dari 5.000 orang terluka.

Baca Juga:
Dana Pemulihan Bencana Sumatera di Atas Rp50 Triliun, AHY: Kualitas Pembangunan Harus Dijaga

Total 1 juta warga kini terpaksa mengungsi. Banjir juga berdampak kerusakan pada 1,2 ribu fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, 534 fasilitas pendidikan, 420 rumah ibadah, 234 gedung/kantor, 435 jembatan, 259 akses terdampak, 163 akses putus, 101 jalan putus, dan 62 jembatan terputus.

Selain itu, tercatat 156,5 ribu rumah rusak dengan 143,427 rusak berat, 2,298 rusak sedang dan 10,808 rusak ringan.

Kerusakan paling parah terjadi pada infrastruktur transportasi darat. Banyak jalan terputus akibat amblas diterjang banjir atau longsor, serta ratusan jembatan yang runtuh hingga mengisolasi sejumlah wilayah.

AHY menegaskan bahwa setelah masa tanggap darurat yang baru saja diperpanjang 14 hari, pemerintah akan masuk ke tahap penting, yaitu percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

"Di sinilah membutuhkan anggaran yang juga tidak sedikit. Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kami disuruh menghitung dan mempersiapkan dengan baik, dan tentunya segera mengeksekusi di lapangan," kata dia. 

(NIA DEVIYANA)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Link Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK BGN 2025 Tahap 2, Ini Langkah Selanjutnya Jika Lulus
• 11 jam lalukompas.tv
thumb
Momen Tegang Parasut Penerjun Payung Tersangkut di Ekor Pesawat
• 16 jam laludetik.com
thumb
Mobil MBG Tabrak Kerumuman Siswa SD, Data Pemprov DKI: Ada 21 Korban
• 20 jam laluidntimes.com
thumb
Prabowo Telepon Pangeran MBS, Bahas Kampung Haji hingga Bencana Sumatera
• 3 jam laluidxchannel.com
thumb
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
• 13 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.