Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Kementerian Perindustrian menegaskan pentingnya penguatan sistem standardisasi, peningkatan mutu, dan optimalisasi layanan jasa industri untuk membangun industri nasional yang lebih kokoh dan kompetitif.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa transformasi industri tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada kepastian mutu serta kemampuan industri memenuhi standar global.
“Transformasi industri tidak hanya berbicara mengenai kapasitas produksi, tetapi juga kepastian mutu, penguatan ekosistem, serta kemampuan industri memenuhi standar global,” ujar Agus, dikutip Kamis, 11 Desember 2025.
Apresiasi untuk Tanda Mata BBIHPMM 2025
Menperin mengapresiasi penyelenggaraan Temu Pelanggan dan Mitra Strategis (Tanda Mata) 2025 oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim (BBIHPMM). Acara ini dinilai sebagai wujud nyata komitmen pemerintah mempercepat penguatan layanan teknis industri.
Menurut Agus, inovasi layanan teknis, digitalisasi, dan tata kelola yang transparan akan menjadi fokus Kemenperin dalam memperkuat daya saing industri nasional.
Kontribusi Sulawesi Selatan dan Penetapan Enam WPPI
Data BPS menunjukkan perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh 4,94% pada triwulan II/2025 dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai kontributor terbesar. Nilai tambah ekonomi mencapai Rp188,48 triliun.
Melihat potensi tersebut, Kemenperin menetapkan enam Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di wilayah setempat, sesuai amanat Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015–2035. Langkah ini menjadi bagian dari pemerataan pembangunan industri hingga wilayah timur Indonesia.
BSKJI Perkuat Kapasitas Layanan
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Emmy Suryandari menegaskan bahwa pihaknya terus memperluas kolaborasi dan meningkatkan kualitas layanan teknis.
Emmy menilai sektor hasil perkebunan, mineral logam, dan maritim di Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk mendorong sinergi antara industri kecil, menengah, dan besar.
“Kami optimistis bahwa dengan sinergi yang kuat, industri nasional akan tumbuh lebih mandiri, kompetitif, dan mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
BBIHPMM Luncurkan Lima Inovasi Layanan Teknis
Dalam gelaran Tanda Mata 2025, BBIHPMM menghadirkan lima inovasi layanan terpadu, yaitu:
* Layanan Pemeriksa Halal (LPH) Utama
* Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (LSSM)
* Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
* Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
* Lembaga Validasi Verifikasi Gas Rumah Kaca (LVV GRK)
Kelima layanan tersebut ditujukan untuk mendukung kebutuhan industri terkait keamanan produk, peningkatan mutu, kompetensi SDM, serta pemenuhan standar lingkungan internasional.
Penguatan Zona Integritas dan Tata Kelola
Untuk memperkuat tata kelola yang bersih dan responsif, BBIHPMM juga memperkenalkan maskot Zona Integritas “Daeng Siri” sebagai simbol budaya anti-korupsi. Seluruh pegawai telah menandatangani Pakta Integritas sebagai komitmen menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
BBIHPMM Perluas Jangkauan Pelayanan
Plt. Kepala BBIHPMM, Muhammad Taufiq, menjelaskan bahwa Tanda Mata 2025 menjadi bentuk apresiasi kepada pelanggan dan mitra strategis atas dukungan selama 23 tahun perjalanan balai tersebut.
Taufiq menegaskan bahwa BBIHPMM terus memperluas kapasitas layanan sebagai solusi satu pintu bagi industri. Layanan yang disediakan meliputi pengujian produk, sertifikasi, kalibrasi, inspeksi teknis, pendampingan teknologi, verifikasi TKDN, inspeksi halal, hingga validasi gas rumah kaca.
“Dengan semangat One Stop Solution for Industry, kami terus meningkatkan kapabilitas layanan agar tetap relevan di tengah dinamika industri global,” katanya.
Saat ini BBIHPMM telah menangani 182 pelanggan dari 141 perusahaan di enam provinsi, serta bekerja sama dengan 19 pemerintah daerah, 16 perguruan tinggi, tiga rumah sakit, dan tiga kementerian/lembaga.
Editor: Redaksi TVRINews
