jpnn.com, JAKARTA - Upaya percepatan penurunan stunting kembali menempatkan kolaborasi lintas sektor sebagai kata kunci.
Hal ini terlihat dalam Genting Collaboration Summit 2025 yang digelar pada 10 Desember 2025 di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Motor Ambulans & Si Melon, Sentuhan PIK2 untuk Yankes Lewat Gang hingga Cegah Tengkes
Pada forum tersebut, PT Pantai Indah Kapuk Dua, Tbk (PIK2) dinobatkan sebagai penerima Genting Award kategori Gold, penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga melalui BKKBN Perwakilan Provinsi Banten.
Penghargaan ini menjadi penegasan bahwa sektor swasta kini memainkan peran signifikan dalam program nasional Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), sebuah inisiatif yang telah memiliki Tim Pengendali di 38 provinsi dan 512 kabupaten/kota.
BACA JUGA: PIK2 Hadirkan Panggung Hiburan Terbesar untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2026
Kolaborasi Jangka Panjang Sejak 2021
Estate Management Director Agung Sedayu Group Restu Mahesa, menegaskan kontribusi berkelanjutan PIK2 dalam pengentasan stunting.
BACA JUGA: Dorong Penguatan Ekosistem Wisata & Hospitality PIK2, Amantara Gelar Media Gathering
“PIK2 hari ini mendapatkan award ‘Genting Collaboration’ dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. PIK2 sejak tahun 2021 telah membantu setidaknya 10 desa untuk menuntaskan permasalahan stunting di Kabupaten Tangerang,” ucap Restu Mahesa.
Intervensi tersebut mencakup program gizi, edukasi pola asuh, penyuluhan kesehatan keluarga, pemberian makanan tambahan (PMT), hingga pemeriksaan kesehatan ibu dan anak.
Seluruh program dijalankan bersama Pemkab Tangerang, puskesmas, serta kader PKK dari tingkat kecamatan hingga desa.
Daerah prioritas yang menjadi fokus antara lain Teluknaga, Pakuhaji, Kemiri, Mauk, dan Kronjo, wilayah yang selama ini tercatat memiliki angka risiko stunting lebih tinggi dibanding rata-rata kabupaten.
301.000 Orang Tua Asuh: Kolaborasi yang Meluas
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji menilai keberhasilan program GENTING tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk sektor swasta seperti PIK2.
“Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada beberapa perwakilan dari 301.000 orang tua asuh yaitu 140 yang terdiri dari media, korporasi swasta, BUMN, personal, serta dari berbagai keterlibatan pentahelix itulah hadirnya orang tua asuh yang mengasuh KRS (Keluarga Risiko Stunting),” tuturnya.
Skema “orang tua asuh” menjadi pendekatan baru dalam kebijakan penanggulangan stunting. Melalui pendampingan personal, keluarga risiko stunting menerima intervensi yang lebih terarah dan konsisten.
Implikasi ke Target Nasional
Raihan Genting Award Gold bukan sekadar pengakuan, tetapi juga dorongan bagi sektor swasta lain untuk mengambil bagian dalam upaya nasional menurunkan angka stunting menjadi 14 persen.
Dalam rencana ke depan, PIK2 akan memperluas jangkauan program melalui edukasi gizi keluarga, peningkatan kapasitas kader lapangan, penguatan ketahanan pangan warga, integrasi dengan program CSR lain yang fokus pada tumbuh kembang anak.
Langkah tersebut sekaligus menjadi indikator bahwa dunia usaha tidak hanya hadir sebagai pendukung pendanaan, tetapi sebagai bagian dari ekosistem pembangunan sosial yang lebih besar.
Stunting Sebagai Masalah Multidimensi
Dengan banyak daerah masih menghadapi tantangan stunting, kolaborasi menjadi pendekatan yang tak terhindarkan.
Penghargaan bagi PIK2 menunjukkan bahwa keterlibatan perusahaan dapat mempercepat intervensi, terutama di wilayah dengan keterbatasan tenaga kesehatan dan edukasi keluarga.
Genting Collaboration Summit 2025 menjadi ruang untuk menegaskan bahwa penanganan stunting tidak lagi dipandang sebagai isu kesehatan semata, tetapi juga menyangkut ketahanan keluarga, literasi pengasuhan, hingga keberlanjutan sosial di tingkat desa.(jpnn)
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Tim Redaksi



