Otorita Ibu Kota Negara (IKN) menjajaki sejumlah kerja sama dengan Sarawak, yang merupakan salah satu negara bagian Malaysia.
IDXChannel - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) menjajaki sejumlah kerja sama dengan Sarawak, yang merupakan salah satu negara bagian Malaysia.
Pada sektor transportasi, Kerajaan Sarawak bersiap meluncurkan maskapai baru Air Borneo pada Januari mendatang. Maskapai ini akan menghubungkan Sarawak dengan sejumlah kota di Pulau Borneo, termasuk membuka jalur langsung menuju Nusantara.
Pembukaan rute penerbangan langsung ke IKN ini sejalan dengan rencana untuk segera mengoperasikan Bandar Udara Internasional Nusantara di IKN sebagai bandara komersial.
"Kita dalam pulau yang sama di Borneo. Kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara, ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara," ujar Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, dalam keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menyambut positif rencana tersebut dan menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas kawasan.
Bahkan, tidak hanya rencana membuka rute penerbangan ke IKN, Sarawak juga melihat potensi pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
"Sebentar lagi Bandara Nusantara akan beroperasi sebagai bandara komersial. Ini akan mempermudah mobilitas dari dan ke IKN. Tidak hanya udara, jika jalur kereta api lintas tiga negara terwujud, ini akan menggerakkan ekonomi Asia Tenggara dan memperlihatkan pada dunia kuatnya dinamika ekonomi kawasan," ujar Bimo.
Selain transportasi, kedua pihak juga membahas peluang kolaborasi di bidang kesehatan. Sarawak, yang memiliki fasilitas kesehatan unggul, membuka kemungkinan kerja sama dengan rumah sakit di Nusantara, termasuk pada aspek riset medis yang dapat saling memperkuat kapasitas layanan.
Pada sektor kebudayaan, Sarawak dan Nusantara yang memiliki akar budaya serumpun melihat peluang pengembangan program dan event budaya bersama di masa mendatang, termasuk potensi penyelenggaraan kompetisi sumpit dan pertukaran budaya lainnya.
(NIA DEVIYANA)





