Cak Imin Mulai Rekonstruksi Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo: Momentum Evaluasi

kumparan.com
16 jam lalu
Cover Berita

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mulai melakukan rekonstruksi bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Bangunan ponpes itu sebelumnya ambruk dan menimpa santri yang sedang salat pada akhir September lalu. Total 67 orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Rekonstruksi bangunan ditandai dengan groundbreaking yang dilakukan oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dalam sambutannya, Cak Imin mengatakan rekonstruksi ini menjadi momentum untuk semua pihak baik itu pemerintah maupun lembaga pendidikan khususnya pesantren.

“Ini menjadi momentum kita untuk muhasabah, evaluasi, kegotongroyongan, dan kebersamaan dalam upaya mewujudkan sistem pendidikan yang utuh menyeluruh, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai buat para santri-santri kita,” kata Cak Imin di lokasi ponpes Al Khoziny, Kamis (11/12).

“Kita semua harus menjadikan momentum hari ini dan yang lalu sebagai pengingat, wake up call, penyadar, sebagai tempat kita untuk bangkit melihat dan menata masa depan yang lebih baik,” sambungnya.

Cak Imin mengungkapkan, pemerintah menaruh perhatian penuh untuk pesantren-pesantren di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, para santri harus belajar dengan nyaman dan aman.

“Pak Prabowo langsung punya komitmen dan keinginan yang tinggi kalau sudah menyangkut pesantren. Karena beliau menyadari penuh sejarah pesantren,” tuturnya.

Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib menyampaikan ungkapan rasa terima kasih atas bantuan rekonstruksi bangunan ponpes tersebut.

“Alhamdulillah pemerintah sangat mencurahkan perhatiannya kepada kami, maka kami tidak bisa membalas apa pun kepada pemerintah, mudah-mudahan selalu dibimbing oleh Allah SWT, selalu diberikan pertolongan oleh Allah,” ujar KH Abdus Salam.

Ia menyampaikan, Ponpes Al Khoziny ini merupakan pesantren yang sudah berdiri sejak lama bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia.

“Pesantren kami ini sebetulnya berdiri di sekitar tahun 1918 atau 17, sebelum Indonesia merdeka,” ucap dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dirut Terra Drone Jadi Tersangka, Polisi: Tersangka Dijerat Pasal Berlapis | KOMPAS PETANG
• 8 jam lalukompas.tv
thumb
Cerdas Memanfaatkan Teknologi Digital dalam Menangani Gangguan Mental
• 15 menit lalukumparan.com
thumb
Pertamina Rayakan HUT ke-68 dengan Donor Darah Serentak di Sulawesi
• 14 jam lalutvrinews.com
thumb
Truk Muatan Tabung Gas Tabrak Truk Parkir di Exit Tol Banyu Urip, Sopir Meninggal Dunia
• 21 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
PDIP Soroti Penangkapan Aktivis Lingkungan di Jateng, Hak Rakyat Disinggung
• 23 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.