Australia resmi menerapkan aturan ketat soal batas usia bermain media sosial (medsos). Beberapa negara lain dilaporkan siap mengikuti langkah tersebut. Amerika Serikat, rumah bagi sebagian besar platform medsos yang beroperasi saat ini, tampaknya akan segera menyusul.
Perubahan regulasi di banyak negara, ditambah gugatan besar yang tengah menekan Meta, membuat kemungkinan diterapkannya larangan penggunaan media sosial untuk anak di bawah 16 tahun di AS semakin nyata, bahkan mungkin menjadi keputusan politik paling besar dalam waktu dekat.
Sejumlah negara dunia saat ini sedang bergerak cepat menerapkan aturan usia minimum medsos. Newsweek melaporkan, tekanan ini menempatkan regulator AS dalam posisi sulit, apalagi Meta sedang digugat karena diduga gagal melindungi pengguna di bawah umur.
Australia telah melarang penggunaan medsos untuk anak di bawah 16 tahun. Aturan yang sama juga diterapkan Malaysia tahun depan. Begitu pun Uni Eropa tengah menggulirkan standar verifikasi usia berbasis privasi.
Di AS sendiri, ada gugatan dari multi-negara yang menuduh Meta menghindari penggunaan teknologi yang bisa mencegah anak kecil membuat akun.
Pendukung kebijakan ini menilai pembatasan usia dapat menekan masalah kesehatan mental dan risiko keselamatan yang makin meningkat. Namun, pihak yang kontra khawatir remaja akan pindah ke ruang online yang lebih gelap dan tidak terawasi.
Arah kebijakan global inilah yang kini mengubah ekspektasi soal apakah AS akan mengikuti langkah serupa, dan sejauh apa aturannya akan diterapkan?
Aturan di AS Masih TertinggalSaat ini, satu-satunya regulasi nasional terkait usia media sosial di AS adalah COPPA (Children's Online Privacy Protection Act), yakni undang-undang keluaran tahun 1998 yang melarang perusahaan mengumpulkan data anak di bawah usia 13 tahun tanpa izin orang tua.
COPPA tidak melarang anak di bawah 13 tahun menggunakan medsos, tapi membuat platform bertanggung jawab jika mereka mengumpulkan data dari pengguna yang belum memenuhi syarat. Akibatnya, hampir semua platform menetapkan batas usia minimum 13 tahun untuk menghindari kewajiban hukum.
Masalahnya, aturan COPPA telah berusia lebih dari 25 tahun dan tidak lagi relevan dengan kondisi sekarang. Tidak ada kewajiban verifikasi usia, remaja 13 - 15 tahun tidak terlindungi, dan penegakan hukum hanya berlaku jika platform mengetahui keberadaan anak di bawah umur, menjadi isu utama dalam gugatan terhadap Meta.
Perubahan besar kini mengintai. Semakin banyak negara mengadopsi aturan larangan medsos bagi anak di bawah 16 tahun, lengkap dengan sistem verifikasi usia yang ketat. Tekanan global ini membuat AS semakin sulit mempertahankan standar lama yang ditulis saat era awal internet berkembang.
Pada saat yang sama, gugatan besar terhadap Meta menuding perusahaan sengaja menghindari verifikasi usia yang efektif, meningkatkan potensi munculnya aturan nasional baru yang lebih ketat.
Jika AS mengikuti langkah global, platform mungkin harus menerapkan verifikasi yang lebih kuat, meliputi pemeriksaan pihak ketiga, kartu identitas resmi, verifikasi video selfie, atau 'token usia' yang hanya menunjukkan apakah pengguna berada di atas batas usia tanpa mengungkap identitas asli.
Australia Mulai Larang Anak Main MedsosAustralia menjadi contoh paling jelas. Mulai 10 Desember 2025, platform medsos wajib mencegah warga Australia di bawah 16 tahun memiliki akun atau membuat akun baru. Jika melanggar, denda bisa mencapai 49,5 juta dolar Australia atau Rp 548 Miliar. Platform wajib menerapkan teknologi age assurance atau verifikasi usia.
Kebijakan ini didorong kekhawatiran soal kesehatan mental remaja. Dalam sebuah wawancara bersama Channel News Asia, psikolog klinis, Danielle Einstein, mengatakan dorongan untuk tetap terhubung di medsos terlalu kuat. Tekanan mencari validasi dan takut dikucilkan membuat remaja rentan merasa tidak aman, terutama pada fase awal sekolah menengah.
Ia menilai pembatasan usia ini dapat berdampak positif, seperti berkurangnya perundungan hingga meningkatnya performa akademik, sebagaimana yang terjadi setelah larangan smartphone di sekolah Australia.
Selain Australia, Malaysia menjadi negara berikutnya yang mengumumkan larangan pembuatan akun medsos bagi warga di bawah 16 tahun, lengkap dengan pemeriksaan identitas elektronik. Aturan ini berlaku mulai tahun depan
Sementara itu, negara-negara Eropa tengah menyusun kerangka aplikasi verifikasi usia bersama yang lebih privat dan aman.
Gugatan pada Meta Tambah Tekanan untuk ASDi AS, tekanan terbesar datang dari pengadilan federal di California terhadap Meta. Gugatan tersebut menuduh Meta gagal mencegah anak-anak kecil membuat akun dan memilih tidak menggunakan alat verifikasi usia yang dimilikinya karena dapat menghambat pertumbuhan pengguna.
Dokumen internal yang dibuka di pengadilan menunjukkan Meta sadar sistem verifikasi kuat akan mengurangi jumlah pengguna di bawah umur. Platform seperti Instagram bahkan disebut sempat tidak memiliki sistem penyaringan usia sama sekali, lalu beralih ke sistem mandiri yang rawan manipulasi.
Sementara itu, Eropa mendorong standar baru yang lebih menjunjung privasi. Semua ini menempatkan AS dalam dilema besar, bagaimana menyeimbangkan perlindungan anak, privasi pengguna, dan akses informasi?
Dengan semakin banyak negara mengadopsi aturan ketat, AS berada di persimpangan jalan. Australia dan Malaysia sudah bergerak. Eropa menyiapkan standar verifikasi yang menjaga privasi. Gugatan pada Meta di AS semakin membuka bagaimana platform mengabaikan keselamatan anak.
Pendukung berharap aturan ketat bisa menekan risiko kesehatan mental dan bahaya online. Dalam waktu dekat, AS mungkin akan memutuskan, apakah akan menaikkan batas usia minimum atau menerapkan verifikasi yang lebih ketat. Apa pun pilihannya, ini bisa jadi perubahan paling besar dalam sejarah kebijakan keamanan digital anak di negara itu.





