Kemenhut Kaji Longsoran Luar Biasa di 2 DAS Agam–Padang, Kondisi Kawasan Konservasi Ikut Dipantau

liputan6.com
17 jam lalu
Cover Berita

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah mengkaji temuan longsor luar biasa di dua daerah aliran sungai (DAS) yang berada tak jauh dari Kabupaten Agam dan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Hartono pihaknya telah menurunkan tim drone dan memanfaatkan citra satelit untuk memetakan kondisi terkini di lokasi terdampak. Temuannya, memang ada longsor di Cagar Alam (CA) Maninjau dengan hilir di Kabupaten Agam dan longsor di hulu Suaka Margasatwa (SM) Barisan yang memiliki hilir di Kota Padang.

Advertisement

BACA JUGA: Kemenhut Keluarkan Izin Kayu Hanyut Terbawa Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan

“Di puncak Cagar Alam Maninjau itu terdapat longsoran dalam jumlah yang sangat luar biasa,” ujar Hartono di kawasan Tebing Banda Gadang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, Rabu (10/12/2025).

Hartono menjelaskan, jarak material longsoran dari puncak CA Maninjau hingga ke Kecamatan Palembayan, Agam, Sumbar mencapai sekitar 5 kilometer (km). Meski terjadi longsor besar, ia menegaskan kondisi tutupan lahan di kawasan konservasi tersebut masih terjaga.

“Berdasarkan hasil kajian terhadap drone dan citra satelit, tegakan dan tutupan lahan itu masih sangat-sangat bagus,” katanya.

Hingga saat ini, penyebab longsor diyakini masih berkaitan dengan curah hujan ekstrem, meski kajian lebih lanjut masih dilakukan.

Kemudian, di Suaka Margasatwa Barisan yang menjadi hulu DAS menuju Kota Padang, tim BKSDA juga menemukan longsoran besar pada ketinggian sekitar 1.075 meter. Jarak dari titik tertinggi longsor ke Lubuk Minturun diperkirakan 11 hingga 12 km.

Hartono menyampaikan, pihaknya kini menunggu hasil analisis citra satelit resolusi tinggi untuk memastikan kondisi kawasan. Dia berujar bahwa citra yang digunakan memiliki resolusi hingga 50 sentimeter (cm)

“Tentunya nanti akan kami sampaikan hasil citra satelit resolusi tinggi, apakah kondisi kawasan itu baik atau memang sudah ada aktivitas ilegal, kami akan kaji lebih lanjut,” ungkap dia.

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gus Yahya Tegaskan Penunjukan Pj Ketua Umum Versi Pleno Hotel Sultan Tidak Sah
• 13 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
99 Asmaul Husna Lengkap Arab, Latin, Arti Indonesia & Dalil Al-Quran
• 18 jam lalumediaindonesia.com
thumb
WWF Indonesia Buka Suara soal Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
• 4 jam laluokezone.com
thumb
Meta Siapkan Model AI Tertutup Avocado, Tandai Pergeseran Strategi dari Pendekatan Open Source
• 19 jam lalupantau.com
thumb
AS Isyaratkan Langkah Baru untuk Majukan Rencana Gencatan Senjata Gaza
• 21 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.