Jakarta, tvOnenews.com - Real Madrid kembali diterpa badai tekanan setelah kekalahan menyakitkan dari Manchester City, namun Jude Bellingham menegaskan bahwa ruang ganti Los Blancos tetap solid mendukung Xabi Alonso.
Sejumlah laporan media Spanyol menyebut posisi Alonso berada di ujung tanduk, khususnya jika Madrid gagal meraih hasil positif melawan City di Liga Champions. Skenario terburuk itu akhirnya terjadi setelah pasukan Pep Guardiola membuat comeback dramatis di markas Madrid.
Real sempat unggul lebih dulu lewat gol Rodrygo yang memanfaatkan serangan cepat terstruktur. Namun Nico O’Reilly dan Erling Haaland membalas untuk membawa City pulang dengan kemenangan yang membuat Alonso semakin disudutkan.
Bellingham dimintai tanggapan soal tekanan besar yang kini mengarah ke pelatih barunya tersebut. Sang gelandang muda Inggris langsung menegaskan bahwa seluruh pemain masih berada di belakang sang entrenador.
"100%. Manajernya hebat. Saya pribadi memiliki hubungan yang baik dengannya dan saya tahu banyak pemain lain juga demikian," ujar Jude Bellingham dikutip dari Mirror.
Menurut Bellingham, tim sebenarnya telah melakukan sejumlah evaluasi internal setelah rentetan hasil imbang sebelumnya. Ia menilai seluruh skuad sudah berusaha kembali ke jalur positif dan tidak ada pemain yang menyerah.
"Setelah serangkaian hasil imbang itu, kami melakukan beberapa percakapan internal yang bagus dan merasa telah melupakan performa buruk tersebut, tetapi dalam beberapa pertandingan terakhir, tidak ada yang menyerah, tidak ada yang mengeluh atau merengek. Kami menerimanya dengan lapang dada dan terus berjuang," katanya.
Bellingham juga menegaskan bahwa seluruh pemain tetap fokus memperbaiki performa meski tekanan dari luar semakin besar. Ia mengakui masalah terbesar Madrid saat ini adalah cara mereka mengelola momentum pertandingan.
"Kami masih berusaha menyelesaikannya di dalam ruang ganti terlepas dari apa yang terjadi di luar. Kami tahu itu tidak membantu. Satu hal yang penting adalah bagaimana kami mengelola pertandingan. Pada titik-titik tertentu di mana kami harus berjuang, rasanya kami selalu kebobolan dan itu membuat kami tertekan dan memaksa kami untuk bermain dengan cara yang tidak kami inginkan," ucapnya.




