Bisnis.com,JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperingatkan pihak-pihak yang menginginkan terjadinya merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Indonesia. Seperti diketahui, belakangan merebak isu tentang kemungkinan merger antara dua raksasa teknologi di Indonesia yaitu GoTo dan Grab Indonesia.
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Fanshurllah Asa menyampaikan pihak-pihak yang terlibat di dalam potensi merger kedua perusahaan tersebut harus berhati-hati dan melibatkan KPPU.
“Saya sampaikan di sini, hati-hati untuk Danantara. Grab, GoTo, Danantara, ya tanpa melibatkan KPPU membuat merger akan jadi problem. KPPU akan tegas menggunakan analisis yang bisa dipertanggungjawabkan dan kalau kami lihat terjadi merger itu tidak sesuai dengan amanah persaingan usaha yang sehat, KPPU tidak segan-segan akan membatalkan merger itu,” kata Fanshurllah, Kamis (11/12/2025).
Seperti diketahui, pelaku usaha yang melakukan merger dan akuisisi wajib melaporkan ke KPPU. Komisi tersebut kemudian akan melakukan telaah yang mendalam mengenai aksi korporasi itu dari kacamata persaingan usaha.
Penilaian merger dan akuisisi yang dilakukan oleh KPPU didasarkan pada beberapa aspek, yaitu konsentrasi pasar, hambatan masuk pasar, potensi perilaku anti persaingan, efisiensi dan kepailitan.
Adapun batasan nilai yang wajib untuk dilaporkan ke KPPU adalah jika perusahaan hasil merger dan akuisisi memiliki aset gabungan melebihi Rp2,5 triliun, omset gabungan melebihi Rp5 Triliun, sementara khusus untuk perbankan, peraturan ini hanya berlaku jika aset gabungan melebihi Rp20 Triliun.
Isu merger antar GoTo dan Grab sejatinya bukan baru sekali beredar. Pada 2024, misalnya, GoTo dikabarkan tengah mengkaji kemungkinan merger dengan Grab.
Lalu pada November 2025, dinamika mengenai isu merger ini kembali menguat setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online tengah memasuki tahap penyempurnaan akhir.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyebut proses penggabungan atau merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab masih berjalan.
"Masih berjalan itu," ujar Rosan ditemui usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Danantara Indonesia menyebutkan pihaknya mengikuti arahan dan masukan pemerintah soal keterlibatan dalam penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) dan Grab dan super holding itu menerima masukan dari pemerintah yang memiliki keinginan terkait kelangsungan bisnis pada ekosistem digital.
Badan investasi itu pun menegaskan bahwa yang paling penting adalah fokus pada hubungan kedua bisnis atau business-to-business (B2B). Dalam hal ini, Danantara juga akan terus meninjau proses B2B antara GoTo dan Grab. Selain itu, Danantara juga akan mendukung hubungan bisnis kedua belah pihak.





