FAJAR, JAKARTA — Bayang-bayang kegagalan kembali menaungi sepak bola Indonesia. Setelah pemecatan Shin Tae-yong yang selama empat tahun terakhir membawa stabilitas performa timnas, tren menurun mulai terlihat dari berbagai kelompok umur. Kini, Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 berada di bibir jurang eliminasi.
Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk hari ini. Garuda Muda bahkan terancam tersingkir sebelum memainkan laga kedua kontra Myanmar, Jumat (12/12). Mimpi mempertahankan medali emas SEA Games pun bisa sirna begitu saja.
Kalah dari Filipina, Situasi Memburuk
Indonesia menelan kekalahan menyakitkan 0–1 dari Filipina dalam matchday kedua Grup C, Senin (8/12) di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai. Kekalahan itu membuat Filipina memastikan posisi juara grup, sementara Indonesia tercecer tanpa poin dengan selisih gol -1.
Situasi ini menempatkan Rafael Struick dan rekan setimnya di posisi yang sangat mengkhawatirkan.
Dua Syarat Sulit agar Tetap Hidup
Untuk menjaga kans lolos ke semifinal, Indonesia harus memenuhi dua skenario berat:
Wajib menang telak atas Myanmar,
Dan hasil duel Vietnam vs Malaysia harus menghasilkan pemenang serta pecundang.
Vietnam dan Malaysia, yang sama-sama meraih tiga poin, tengah berebut puncak klasemen Grup B. Malaysia unggul selisih gol +3, sedangkan Vietnam +1.
Masalahnya, jika laga Vietnam vs Malaysia berakhir imbang, kedua tim akan mengoleksi empat poin dan Vietnam berhak menjadi runner-up terbaik. Dalam skenario itu, nasib Indonesia tamat, meski menang berapa pun atas Myanmar.
Pertandingan Grup B ini akan berlangsung di Stadion Rajamangala, Bangkok, Kamis (11/12), sehari sebelum laga Indonesia.
Harapan Indonesia: Jangan Ada Hasil Imbang
Indra Sjafri dan Garuda Muda hanya bisa berharap duel Vietnam vs Malaysia tidak berakhir seri. Hanya hasil dengan satu tim menang dan satu tim kalah yang dapat memperpanjang asa Indonesia di SEA Games.
Namun, dengan kondisi klasemen saat ini, peluang itu semakin menipis




