Xanana Gusmao Cerita Proses Timor Leste Rekonsiliasi dengan RI

kumparan.com
10 jam lalu
Cover Berita

Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengungkap proses yang dijalani negaranya saat berdamai dengan Indonesia. Sebagaimana diketahui, Timor Leste sempat menjadi provinsi ke-27 Indonesia pada 1976 hingga 1999.

Xanana mengawali ceritanya dengan mengenang Timor Leste yang dijajah oleh bangsa Portugis sejak 1515. Portugis akhirnya meninggalkan Timor Leste pada 1975, dan Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan.

"Saya memimpin pasukan perlawanan di pegunungan dan lembah negara kami, sering kali terputus dari dunia, tapi tidak pernah kehilangan keyakinan bahwa penentuan nasib sendiri adalah hak kami. Selama puluhan tahun, kami merasa dilupakan," kata Xanana dalam pidato politiknya di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (11/12).

Xanana melanjutkan, gerakan politik reformasi di Timor Leste muncul saat ASEAN dihantam krisis keuangan. Menurut Xanana, gerakan itu menawarkan harapan bagi rakyat Timor Leste.

"Dan pada awal 1999, presiden Indonesia baru, BJ Habibie, sepakat mengizinkan rakyat kami untuk memilih masa depan kami. Pada Agustus 1999, kami dengan berani menggunakan hak kami untuk menentukan nasib sendiri dan mayoritas memutuskan merdeka," ungkapnya.

Republik Demokratik Timor Leste akhirnya lahir sebagai negara yang merdeka dan berdaulat pada 20 Mei 2002.

"Sejak awal, kami paham bahwa kesuksesan negara kecil kami bergantung pada persahabatan dan kerja sama di kawasan. Kami memprioritaskan rekonsiliasi dengan Indonesia," kata Xanana.

Xanana mengatakan, rakyat Timor Leste memahami bahwa kemerdekaan yang diwarnai dengan kebencian dan kepahitan tidak akan memberikan stabilitas atau kesempatan.

"Kami memahami bahwa setelah masa reformasi, rakyat Indonesia juga mengalami periode perubahan dan mencari masa depan yang lebih adil dan demokratis. Reformasi memberikan kita rasa solidaritas yang tulus dengan rakyat Indonesia," ujarnya.

Sehingga daripada terjebak di masa lalu, Xanana menyatakan rakyat Timor Leste bertekad menatap ke depan. Xanana mengatakan bahwa sejarah antara Indonesia dan Timor Leste dan keinginan untuk bergerak ke depan didasarkan pada rasa hormat, kerja sama, dan kepentingan bersama.

"Rekonsiliasi dengan Indonesia memungkinkan negara kami yang baru untuk membangun masa depan bersama tetangga terbesar kami tanpa rasa takut atau dendam," jelasnya.

Keberhasilan kemitraan Indonesia dan Timor Leste, lanjut Xanana, dibuktikan saat Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi orang pertama yang mendorong Timor Leste mengajukan keanggotaan ASEAN pada 2011.

"Hari ini, hubungan yang kuat dan bersahabat antara Indonesia dan Timor Leste merupakan contoh rekonsiliasi sejati, yang menurut kami memberikan model bukan hanya bagi kawasan kita tapi juga bagi dunia. Terwujudnya impian yang telah lama dipegang Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN membawa serta tanggung jawab dan peluang," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Voice Note Ervina Jadi Kenangan Terakhir saat Terjebak Kebakaran Gedung Terra Drone
• 21 jam laludisway.id
thumb
Bea Cukai Sita Tiga Kontainer Berisi Produk Garmen Impor Ilegal
• 17 jam lalurepublika.co.id
thumb
Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana di Agam Menjadi 192 Orang
• 3 jam lalujpnn.com
thumb
Usai Lampaui Film Pertamanya, Zootopia 2 Kini Menuju 1 Juta Penonton di Indonesia
• 18 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Puncak HUT ke-8, Medcom.id Gelar Kompetisi eSport, Diikuti Jurnalis dan Mahasiswa
• 9 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.