JAKARTA, DISWAY.ID – Kasus penabrakan yang menimpa sejumlah siswa di SDN Kalibaru 01 oleh mobil pembawa Makanan Bergizi Nasional (MBG) bernomor polisi B 2093 UIU terus diselidiki.
Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), kembali memberikan pernyataan terkait insiden ini, kali ini menyoroti motif sopir melarikan diri.
BACA JUGA:WAR on Drugs! BNN Kabupaten Bogor Lampaui Capaian Target Pemberantasan Narkoba
BACA JUGA:Iuran BPJS Mitra Terbaik Gojek Ditanggung GoTo, Driver: Saya Kerja Makin Tenang
Menurut Dadan, berdasarkan informasi awal dan karakteristik insiden, pengemudi mobil pengganti tersebut kemungkinan besar mengalami kepanikan hebat karena jalannya yang menanjak.
"Memang jalannya agak menanjak, dan kami perkirakan ada kepanikan ketika pindah gigi dari 2 ke 1. Sehingga salah menginjak pedal. Dan itu menyebabkan korban seluruhnya ada 22," ujar Dadan Hindayana saat konferensi pers di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis 11 Desember 2025.
Dadan Hindayana menjelaskan bahwa mengecek secara ketat mobil-mobil yang mengantar MBG (Makan Bergizi Gratis) sebelum berangkat ke sekolah imbas dari insiden kelalaian sopir SPPG Walangsari.
"Karena selama ini kan juga aturan kami sudah terkulis, bahwa mobil sebelum digunakan untuk menerima, wajib di cek juga," tutur Dadan.
BACA JUGA:Jadwal Seleksi Pendaftaran CPNS 2026 Diungkap MenPAN-RB, Kabar Baik untuk Fresh Graduate
Selain melakukan pengecekan mobil BGN, Dadan Hindayana juga melakukan pantauan ketat kepada kepala SPPG agar insiden pergantian sopir ini bisa dilaksanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi insiden tabrakan kembali.
"Dan dengan adanya kasus penggantian sopir, ini kelihatannya menjadi insight baru bagi Badan Gizi Nasional, agar KSPPG secara cermat, mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualitas," kata Dadan.
Kasus ini telah menarik perhatian publik dan pejabat tinggi. Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menjenguk korban di RSUD Koja, meskipun enggan memberikan komentar.
BACA JUGA:Wapres Gibran Jenguk Korban Tabrakan Mobil MBG di RSUD Koja
Sementara itu, jaminan biaya perawatan telah diurus oleh Rano Karno, yang memastikan biaya ditanggung Pemprov DKI dan Jasa Raharja.
Polda Metro Jaya juga telah menyediakan layanan trauma healing bagi korban dan keluarga.
- 1
- 2
- »
