Jakarta (ANTARA) - Entitas perusahaan MMS Group Indonesia (MMSGI) yaitu PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dan Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka menjalin kolaborasi strategis di bidang pemasaran produk high grade nickel matte (nikel matte kualitas tinggi) serta penjajakan potensi investasi strategis.
Melalui MoU, kedua perusahaan akan mengeksplorasi tiga poin kolaborasi strategis, yaitu pemasaran produk, investasi, serta pengembangan bisnis jangka panjang.
"Penandatanganan hari ini menandai awal dari kolaborasi yang dibangun atas dasar ambisi bersama, kepercayaan, dan tujuan yang jelas. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok high grade nickel matte global sekaligus mendukung agenda hilirisasi nasional,” ujar Presiden Direktur MMP Adhi Dharma Mustopo sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Melalui kolaborasi ini, Adhi mengatakan MMP sebagai perusahaan 100 persen Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkomitmen untuk memastikan Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia memberikan nilai berarti bagi masyarakat dan perekonomian.
“Bersama Mitsui, kami optimistis dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan manfaat jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Adhi.
General Manager of New Metals & Aluminium Division Mitsui Akinobu Hashimoto menyampaikan dukungan dan pandangannya mengenai peluang strategis sektor hilirisasi nikel di Indonesia.
"Kami sangat senang memulai kolaborasi ini dengan MMP, perusahaan yang memiliki visi serupa mengenai pertumbuhan berkelanjutan dan pengembangan sumber daya yang bertanggung jawab. Indonesia memiliki peran penting dalam transisi energi global, dan kapabilitas MMP menjadikannya mitra yang kuat bagi Mitsui," ujar Akinobu.
Dengan menggabungkan jaringan pemasaran global dan pengalaman investasi Mitsui serta kekuatan operasional MMP, Akinobu berharap dapat menciptakan nilai tambah di sektor hilirisasi nikel, dan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik.
Dalam kolaborasi ini, Mitsui akan memimpin pengembangan pasar di Jepang dam mendukung jangkauan global, sementara MMP membawa kekuatan operasional smelter terintegrasi yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri baterai modern.
Penyatuan kapabilitas tersebut diharapkan dapat memperluas akses pasar, sekaligus membantu memahami perubahan kebutuhan pelanggan material baterai secara lebih strategis dan bertanggung jawab.
Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan akan menggabungkan kekuatan masing-masing untuk memposisikan high-grade nickel matte MMP sebagai pilihan kompetitif dan berkelanjutan bagi ekosistem baterai kendaraan listrik dan industri global.
Jaringan komersial Mitsui yang luas bersama kapabilitas operasional MMP, diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih besar serta mendukung kebutuhan rantai pasok bahan baku baterai yang terus meningkat.
Kedua perusahaan memiliki keyakinan sama, bahwa peleburan nikel di Indonesia dapat dijalankan secara bertanggung jawab, memberikan nilai ekonomi bagi bangsa, serta mendorong transisi energi yang lebih bersih.
Dalam aspek lingkungan, MMP menjalankan berbagai inisiatif pengurangan emisi melalui efisiensi operasional dengan memanfaatkan pasokan listrik melalui gardu existing PLN serta menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN untuk mendukung pemanfaatan energi yang lebih bersih.
Pengoptimalan proses juga menghasilkan hemat energi hingga 10 persen dan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 50 persen, yang mana desain smelter MMP memberikan fleksibilitas produksi antara ferronickel dan high grade nikel matte, yang memungkinkan adaptasi terhadap kebutuhan pasar.
Dalam aspek sosial, MMP berkomitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan penciptaan nilai ekonomi lokal, yang mana perseroan telah menyerap 1.000 lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal dan peningkatan kapasitas.
Baca juga: Mitra Murni Perkasa resmi tahap awal commissioning smelter nikel matte
Baca juga: BPS catat nikel hingga besi-baja jadi penyumbang utama surplus
Baca juga: TNI AL tangkap kapal pembawa nikel ilegal di Sulawesi Tenggara
Melalui MoU, kedua perusahaan akan mengeksplorasi tiga poin kolaborasi strategis, yaitu pemasaran produk, investasi, serta pengembangan bisnis jangka panjang.
"Penandatanganan hari ini menandai awal dari kolaborasi yang dibangun atas dasar ambisi bersama, kepercayaan, dan tujuan yang jelas. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok high grade nickel matte global sekaligus mendukung agenda hilirisasi nasional,” ujar Presiden Direktur MMP Adhi Dharma Mustopo sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Melalui kolaborasi ini, Adhi mengatakan MMP sebagai perusahaan 100 persen Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkomitmen untuk memastikan Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia memberikan nilai berarti bagi masyarakat dan perekonomian.
“Bersama Mitsui, kami optimistis dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan manfaat jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Adhi.
General Manager of New Metals & Aluminium Division Mitsui Akinobu Hashimoto menyampaikan dukungan dan pandangannya mengenai peluang strategis sektor hilirisasi nikel di Indonesia.
"Kami sangat senang memulai kolaborasi ini dengan MMP, perusahaan yang memiliki visi serupa mengenai pertumbuhan berkelanjutan dan pengembangan sumber daya yang bertanggung jawab. Indonesia memiliki peran penting dalam transisi energi global, dan kapabilitas MMP menjadikannya mitra yang kuat bagi Mitsui," ujar Akinobu.
Dengan menggabungkan jaringan pemasaran global dan pengalaman investasi Mitsui serta kekuatan operasional MMP, Akinobu berharap dapat menciptakan nilai tambah di sektor hilirisasi nikel, dan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik.
Dalam kolaborasi ini, Mitsui akan memimpin pengembangan pasar di Jepang dam mendukung jangkauan global, sementara MMP membawa kekuatan operasional smelter terintegrasi yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri baterai modern.
Penyatuan kapabilitas tersebut diharapkan dapat memperluas akses pasar, sekaligus membantu memahami perubahan kebutuhan pelanggan material baterai secara lebih strategis dan bertanggung jawab.
Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan akan menggabungkan kekuatan masing-masing untuk memposisikan high-grade nickel matte MMP sebagai pilihan kompetitif dan berkelanjutan bagi ekosistem baterai kendaraan listrik dan industri global.
Jaringan komersial Mitsui yang luas bersama kapabilitas operasional MMP, diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih besar serta mendukung kebutuhan rantai pasok bahan baku baterai yang terus meningkat.
Kedua perusahaan memiliki keyakinan sama, bahwa peleburan nikel di Indonesia dapat dijalankan secara bertanggung jawab, memberikan nilai ekonomi bagi bangsa, serta mendorong transisi energi yang lebih bersih.
Dalam aspek lingkungan, MMP menjalankan berbagai inisiatif pengurangan emisi melalui efisiensi operasional dengan memanfaatkan pasokan listrik melalui gardu existing PLN serta menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN untuk mendukung pemanfaatan energi yang lebih bersih.
Pengoptimalan proses juga menghasilkan hemat energi hingga 10 persen dan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 50 persen, yang mana desain smelter MMP memberikan fleksibilitas produksi antara ferronickel dan high grade nikel matte, yang memungkinkan adaptasi terhadap kebutuhan pasar.
Dalam aspek sosial, MMP berkomitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan penciptaan nilai ekonomi lokal, yang mana perseroan telah menyerap 1.000 lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal dan peningkatan kapasitas.
Baca juga: Mitra Murni Perkasa resmi tahap awal commissioning smelter nikel matte
Baca juga: BPS catat nikel hingga besi-baja jadi penyumbang utama surplus
Baca juga: TNI AL tangkap kapal pembawa nikel ilegal di Sulawesi Tenggara





