Jakarta, tvOnenews.com - Satu orang pria diduga mata elang (matel) tewas dan satu orang lainnya mengalami luka-luka akibat dikeroyok di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Seorang kerabat korban, Subhan mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai permasalahan yang terjadi. Namun dirinya mendapatkan informasi mengenai insiden ini dari sebuah grup.
“Kalau duduk permasalahan dari awal saya tidak tahu. Karena di grup itu viral bahwa anak-anak kita, anak-anak Matel itu korban dua orang.Tapi yang jelas, korban atau TKP di sini adalah adik-adik kita, enggak sampai 100 meter dari Pos Polisi Kalibata,” kata Subhan, di Lokasi, Kamis (11/12/2025).
- Istimewa
Kemudian Subhan mengatakan, satu korban meninggal dunia, sementara satu lainnya dalam kondisi sekarat di rumah sakit. Adapun pengeroyokan terhadap korban diduga dilakukan oleh warga.
“Eh, dari info di grup, tapi saya enggak tahu nih, katanya (diserang) warga. Ya apakah warga di sekitar ini atau warga di luar kita enggak tahu,” jelasnya.
Sementara itu, atas peristiwa ini Subhan mengaku kecewa luar biasa. Sebab, menurutnya selama ini mata elang telah bekerja sesuai aturan.
“Kecewa luar biasa. Masyarakat sudah bertindak atas nama sendiri, bahwa adik-adik kita kerja dengan aturan, ya. Selama ini kita memberikan pemahaman kepada adik-adik kita yang di jalan, untuk motor, mobil, harus melengkapi aturan main dan persyaratannya,” tegas Subhan.
- Istimewa
Untuk diketahui, Dua orang pria yang merupakan mata elang (matel) menggegerkan sejumlah warga usai ditemukan dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah, akibat diduga terlibat bentrokan di depan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur membenarkan soal adanya temuan dua orang tergeletak bersimbah darah ini. Satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Ya, sementara yang satu meninggal, yang satu masih hidup,” kata Mansur, kepada wartawan, Kamis (11/12/2025).
Adapun Mansur mengungkapkan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, yakni diawali saat salah satu pengendara sepeda motor tiba-tiba dihentikan.




