Prakiraan Cuaca Mingguan 12-18 Desember Menunjukkan Pengaruh Bibit Siklon Tropis

narasi.tv
2 jam lalu
Cover Berita

Bibit Siklon Tropis 91S dan 93S berdampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Indonesia, terutama di wilayah selatan. Bibit Siklon Tropis 91S yang berada di Samudra Hindia Barat Lampung memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sepanjang pesisir barat Sumatera.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93S yang teramati di Perairan Selatan Pulau Sumba juga berkontribusi terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan lebat di Nusa Tenggara Timur.

Semenjak tiga hari terakhir, wilayah pesisir barat Sumatera mengalami hujan deras dengan rekor tertinggi dalam pengukuran mencapai 128,3 mm/hari di Stasiun Meteorologi Minangkabau.

Selain itu, hujan lebat juga dilaporkan di Nusa Tenggara Timur dengan intensitas mencapai 113,6 mm/hari, berdampak pada meningkatnya risiko bencana alam di beberapa daerah tersebut.

BMKG memprediksi bahwa cuaca basah dengan potensi hujan lebat dapat berlanjut, ditambah angin kencang yang dapat menerpa wilayah pesisir barat Sumatera. Angin kencang diperkirakan akan mempengaruhi daerah tertentu, meningkatkan risiko gangguan transportasi dan bencana alam.

Prospek Cuaca 12-14 Desember

Berdasarkan prediksi cuaca BMKG, Indonesia pada umumnya didominasi oleh kondisi berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang. Penurunan suhu di sejumlah wilayah membuat masyarakat perlu waspada terhadap perubahan cuaca.

Dalam periode ini, wilayah yang memiliki potensi hujan lebat termasuk Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Pulau Jawa, hingga Kalimantan dan beberapa provinsi di Sulawesi. Peringatan dini untuk hujan lebat dikeluarkan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana.

Berikut daftar daerah dengan prakiraan cuacanya.

Kategori berawan hingga hujan ringan

Kep. Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

Kategori hujan lebat hingga sangat lebat

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Kategori angin kencang

Aceh, Pesisir Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, Papua.

Baca Juga:Waspada! BMKG Prediksi Hujan Petir di 17 Kabupaten Jawa Timur, Catat Daerah Rawan Banjir!

Prospek Cuaca 15-18 Desember

Memasuki periode 15 hingga 18 Desember, cuaca di Indonesia diprediksi akan kembali cerah berawan hingga hujan ringan. Meski demikian, potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang tetap perlu diwaspadai di beberapa daerah.

Daerah yang berisiko hujan lebat dalam periode ini meliputi Jawa Timur, NTB, serta beberapa kawasan di Papua, di mana terdapat risiko lonjakan curah hujan yang signifikan dalam waktu singkat.

Peringatan angin kencang masih diberlakukan untuk provinsi seperti Banten, Jawa Barat, dan NTT, di mana masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi dampak signifikan dari kondisi ini.

Berikut daftar daerah dengan prakiraan cuacanya.

Kategori berawan hingga hujan ringan

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

Kategori hujan lebat hingga sangat lebat

Jawa Timur, NTB, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Kategori angin kencang

Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jakarta, NTB, dan Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Analisis Dinamika Atmosfer

Dinamika atmosfer di wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh kombinasi Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin yang aktif di Samudra Hindia Barat. Fenomena ini berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di beberapa daerah, sehingga memicu kondisi cuaca ekstrem.

Dalam skala global, nilai Dipole Mode Index (DMI) tercatat pada -0,63, menunjukkan potensi peningkatan pembentukan hujan di wilayah Indonesia, terutama bagian barat. Nilai ini menunjukkan hubungan negatif dengan kondisi atmosfer yang dapat meningkatkan signifikan curah hujan.

Kondisi suhu muka laut yang hangat di perairan pesisir Barat Sumatera, serta perairan di selatan NTT, berpotensi memperkuat hujan turun. Meski pada kategori ENSO berada dalam keadaan netral, suhu permukaan laut yang hangat menyiratkan kemungkinan peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.

Baca Juga:Hari Gunung Internasional 2025 Dan Pentingnya Kesadaran Mengenai Lingkungan

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bursa Transfer: Persija Cari Pengganti Gustavo Franca, Nama Rodrigo Bassani yang Bersinar di Korea Mencuat
• 20 jam laluharianfajar
thumb
TNI AL Buka Rumah Sakit Lapangan di Aceh, Korban Bencana Keluhkan ISPA hingga Demam
• 17 jam lalugenpi.co
thumb
Polisi Pastikan Tangani Kasus Pengeroyokan 2 Mata Elang di Pancoran
• 11 jam lalukompas.com
thumb
PLN Terus Kebut Siang Malam Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh
• 11 jam lalumedcom.id
thumb
Menpora Erick Thohir Tegaskan Evaluasi untuk Cabang Olahraga yang Gagal Capai Target Emas di SEA Games 2025
• 13 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.