Bangkok (beritajatim.com) – Lalu Muhammad Zohri kembali mengibarkan nama Indonesia di lintasan cepat SEA Games 2025. Sprinter asal Lombok itu merebut perak pada final 100 meter putra di Supachalasai National Stadium, Thailand pada Kamis (11/12/2025) malam waktu setempat.
Zohri menuntaskan lomba dengan torehan 10,25 detik, hanya terpaut tipis dari pelari tuan rumah, Boonson Puripol, yang mengamankan emas lewat waktu 10,00 detik. Medali perunggu menjadi milik atlet Malaysia, Muhammad Roslee Danish Iftikhar, dengan catatan 10,26 detik.
Usai lomba, Zohri menyampaikan apresiasi untuk masyarakat Indonesia yang terus memberi dukungan selama proses pemulihan dan persiapannya. Ia mengaku menjalani periode sulit, mulai dari training camp di Jepang hingga pemulihan cedera ACL pada lutut kiri.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mendukung saya. Beberapa bulan ini saya jarang muncul karena menjalani training camp di Jepang. Sebelum itu, saya sempat ada kendala di lutut kiri, cedera ACL. Makanya saya tidak turun di 200 meter karena dilarang pelatih, terutama karena ada tikungan. Saya fokus di nomor 100 meter saja,” ujar Zohri.
Menurutnya, keterbatasan latihan membuat performanya belum sepenuhnya maksimal. Zohri sempat memimpin pada paruh awal lomba, namun kehilangan tenaga di meter–meter terakhir.
“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Dari start sampai 30 meter terakhir sebenarnya saya masih memimpin, tapi di ujung saya habis. Itu kendalanya. Rasanya baik-baik saja, hanya kurang latihan karena saya tidak bisa berlatih lebih dari 100 meter,” tuturnya.
Zohri masih berpeluang menambah medali untuk Indonesia dengan tampil di nomor estafet. Namun, tim pelatih masih mempertimbangkan keikutsertaannya, mengingat kondisi lututnya belum pulih sepenuhnya.
Di nomor lain, Indonesia menambah perolehan perak melalui Putra Wahyudi yang turun pada lomba 1500 meter putra. Wahyudi finis kedua dengan catatan 3:49,09, sekaligus meraih medali SEA Games pertamanya. Emas direbut pelari Thailand dengan waktu 3:47,50, sedangkan perunggu menjadi milik Vietnam melalui 3:50,13.
“Alhamdulillah bisa memberikan perak untuk Indonesia. Medali ini saya persembahkan untuk istri dan calon anak saya. Istri saya sedang hamil enam bulan. Ini untuk mereka,” kata Wahyudi. [faw/aje]
