Samator dan ITB Melanjutkan Kolaborasi Pengelolaan CO₂ untuk Dorong Teknologi CCS/CCUS di Indonesia

suarasurabaya.net
3 jam lalu
Cover Berita

PT Samator Indo Gas Tbk melanjutkan kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait pemanfaatan produk liquid serta pengelolaan bersama pabrik Liquid CO₂ dan aspek-aspek lain pada pengembangan Proyek Center of Excellence (CoE) Carbon Capture and Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS).

Perpanjangan Nota Kesepahaman ini menjadi kelanjutan dari kemitraan yang telah terjalin sejak tahun 2018, ketika kerja sama serupa pertama kali ditandatangani (saat itu perusahaan masih bernama PT Aneka Gas Industri Tbk).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Kampus ITB, Bandung, dan dihadiri oleh pimpinan kedua institusi. Dari pihak ITB hadir Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, sementara dari PT Samator Indo Gas Tbk hadir Rachmat Harsono Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk.

Sejak 2018, kerja sama antara ITB dan Samator telah menjadi fondasi penting bagi pemanfaatan Liquid CO₂ dan optimalisasi operasional pabrik CO₂ yang dimiliki perusahaan di wilayah Subang dan Cilamaya, Jawa Barat. Kolaborasi ini mendukung berbagai pemanfaatan CO₂ dalam industri makanan dan minuman, pengelasan (welding gas), food packaging, serta berbagai aplikasi lain yang relevan dengan kebutuhan industri nasional.

PT Samator Indo Gas Tbk, sebagai perusahaan produsen gas industri terbesar di Indonesia, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan teknologi rendah karbon. Infrastruktur pabrik Liquid CO₂ yang telah dimanfaatkan sejak perjanjian pertama pada 2018 kini menjadi basis pengembangan teknologi pemanfaatan CO₂ yang lebih efektif, termasuk untuk kebutuhan CCS/CCUS di masa depan.

“Kami bangga dapat melanjutkan kolaborasi penting ini dengan ITB. Pengelolaan CO₂ bukan hanya kebutuhan industri komersial, tetapi juga bagian dari strategi besar kami untuk mendukung inisiatif dekarbonisasi di Indonesia. Pabrik dan jaringan distribusi kami menjadi laboratorium nyata bagi peneliti ITB untuk menghasilkan inovasi yang relevan dan aplikatif,” tutur Rachmat.

PT Samator Indo Gas Tbk melanjutkan kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Foto: Istimewa.

Selain itu, pengalaman Samator dalam mendukung proyek-proyek berbasis CO₂ juga diperkuat melalui keterlibatan pada empat proyek EOR (Enhanced Oil Recovery), di mana Liquid CO₂ digunakan untuk meningkatkan produksi sumur tua melalui metode injeksi sekaligus berpotensi menyimpan karbon di bawah tanah.

Sebagai bagian dari kerangka regulasi CCUS nasional, praktik EOR ini juga berkontribusi pada dekarbonisasi dan peluang penciptaan kredit karbon. Keterlibatan tersebut menegaskan kesiapan Samator dalam mendukung implementasi teknologi CCUS di Indonesia dan kolaborasi dengan industri minyak dan gas bumi (migas).

Kini, perpanjangan MoU menegaskan komitmen kedua pihak dalam melanjutkan kontribusi pada pengembangan teknologi untuk menangkap dan menyimpan CO₂ yang menjadi salah satu tonggak penting menuju target penurunan emisi karbon nasional. ITB melalui Center of Excellence (CoE) atau Pusat Keunggulan CCS/CCUS telah aktif dalam berbagai riset dan pilot project bekerja sama dengan instansi pemerintah serta industri energi.

“Centers of Excellence dan kelompok riset di ITB terus berkolaborasi dengan instansi pemerintah serta pelaku industri untuk merancang proyek nyata, menguji teknologi baru, dan mendukung regulasi yang sedang berkembang. ITB siap memperkuat kolaborasi ini melalui riset bersama, program inovasi, dan pengembangan kapasitas, sehingga Indonesia tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga turut membentuk pasar karbon global yang adil, transparan, dan berintegritas tinggi,” ujar Lavi.

Ruang lingkup kerja sama antara PT Samator Indo Gas Tbk dan ITB mencakup berbagai kegiatan yang mendukung penguatan pendidikan, penelitian dan pengembangan inovasi. Kolaborasi ini meliputi kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengajaran, termasuk pelaksanaan program pembelajaran atau kegiatan akademik yang relevan.

Kedua pihak juga berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan riset untuk mendorong lahirnya teknologi serta solusi baru yang bermanfaat baik bagi industri maupun dunia akademik.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga akan dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi nyata kepada publik, serta inisiatif pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, peningkatan kompetensi, dan program penguatan kapasitas lainnya.

Selain itu, akan ada pula konsultasi, pendampingan, dan kajian strategis dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta membuka ruang untuk berbagai kegiatan lainnya yang disepakati bersama guna memperluas manfaat dan dampak kolaborasi di masa mendatang.

Perpanjangan kerja sama strategis ini menjadi fondasi baru bagi upaya bersama untuk mengembangkan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon di Indonesia secara lebih luas dan berkelanjutan.

Melalui kerja sama yang diperkuat ini, Samator dan ITB berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penguatan ekosistem riset, inovasi, dan industri rendah karbon di Indonesia.

“Kami meyakini bahwa sinergi industri dan akademisi adalah jalur terbaik untuk menghasilkan terobosan. Dengan perpanjangan MoU ini, kami siap melangkah lebih jauh dalam pengembangan teknologi CO₂ yang bermanfaat baik bagi dunia industri maupun lingkungan,” tutup Rachmat. (red/ham)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pascabencana di Sumatera, Kemendagri kerahkan tim inventarisasi  
• 7 jam laluantaranews.com
thumb
Serikat Pekerja Sepakat Jaga Kondusivitas Jelang Penetapan Upah Minimum 2026
• 2 jam lalutvonenews.com
thumb
TNI AU Kerahkan 2 Pesawat Hercules Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Sumatra
• 23 jam lalujpnn.com
thumb
Harbolnas 12.12, Seller Percetakan dan Fesyen Berburu Cuan Lewat E-Commerce
• 16 jam lalukatadata.co.id
thumb
Update Mobil MBG Tabrak Siswa di SDN 01 Kalibaru: 10 Korban Dipulangkan, 12 Masih Dirawat di RS
• 18 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.