Masyarakat Pantura Gresik Tertibkan Truk di Jalur Deandels, ke Mana Aparat Berwenang?

realita.co
3 jam lalu
Cover Berita

PANTURA  (Gresik) — Sekelompok warga bersama Laskar Pantura Gresik turun langsung menghentikan sejumlah truk bermuatan berat yang dinilai membahayakan pengguna jalan. Aksi spontan yang dilakukan di jalan raya Deandles ini muncul lantaran tidak terlihat pengawasan ataupun penegakan dari pihak berwenang di lokasi kejadian.

Aksi itu dilakukan pada Kamis (11/12/2025) pagi itu berawal ketika sebuah truk besar berwarna kuning dengan muatan terbuka melintas tanpa terpal. Warga yang berada di sekitar lokasi langsung menghadang dan meminta sopir berhenti. Aksi ini memicu antrean panjang kendaraan, termasuk bus dan mobil pribadi yang terpaksa menunggu di belakang truk tersebut.

Di tengah aksi, warga membawa spanduk bertuliskan “Dumtruck Muatan Berat Merusak Jalan” serta sejumlah poster lain yang menyoroti keselamatan pengguna jalan dan dampak kerusakan infrastruktur akibat truk bermuatan berlebih.

Aksi warga berlangsung hampir tanpa pendampingan aparat, membuat masyarakat mempertanyakan efektivitas pengawasan di jalur yang setiap hari dilalui ratusan kendaraan berat.

Sabihin, selaku humas laskar Pantura bersatu mengatakan hal itu kerap menjadi sorotan lantaran warga geram dengan dampak yang ditimbulkan.

"Warga sekitar Pantura sudah berkali-kali mengeluh soal debu, soal muatan yang tidak ditutup, soal jalan rusak. Tapi tidak ada yang turun. Terpaksa warga sendiri yang bergerak,” ungkap Sabihin saat berada di lokasi, Kamis (11/12/2025)

"Jalur Deandels kini menjadi jalan dengan tingkat kerawanan kecelakaan tinggi, terutama bagi pengendara motor yang kerap terpapar debu atau mendadak harus menghindar ketika truk ugal-ugalan melintas." tegasnya

Hal tersebut juga disampaikan warga sekitar yang menjelaskan kondisi jalan semakin memburuk akibat muatan berlebih dari truk material galian. Beberapa titik sudah menunjukkan keretakan, gelombang, dan lubang yang dapat membahayakan pengguna jalan.

“Kalau begini terus, jalan ini bisa jebol kapan saja. Belum lagi debu masuk ke rumah warga. Kami berharap ada tindakan nyata, bukan hanya imbauan,” ujar warga yang merupakan tokoh masyarakat tersebut.

Kondisi itu memicu desakan kepada pihak berwenang dan menilai aksi ini menjadi penanda bahwa masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap pengawasan lalu lintas di wilayah tersebut.

Warga mendesak instansi terkait, termasuk penegak lalu lintas dan instansi transportasi untuk segera melakukan penertiban rutin truk overload, kewajiban truk material menggunakan terpal, pengaturan jam operasi truk berat dan pemeriksaan dan penindakan langsung di lapangan

"Kami berharap pihak berwenang mengambil langkah cepat untuk mengembalikan rasa aman di jalur tersebut, sekaligus memastikan tidak ada lagi truk yang melintas tanpa memperhatikan keselamatan publik," tandasnya.

Dalam pantauan lapangan, tidak terlihat kehadiran petugas yang seharusnya melakukan penertiban pada truk-truk bermuatan material.

Reporter : M. Yusuf Al Ghoni

Editor : Redaksi


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
SpaceX Dikabarkan Bakal IPO, Apa Saja Bisnis Perusahaannya?
• 20 jam laluidxchannel.com
thumb
Estetika Tercoreng, Bupati Sujiwo Sidak Sampah Berserakan di Dermaraja
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Pemprov Sumut Hadirkan Fast Track Young Preneur 2025, Dukung 1.700 Pelaku UMKM Naik Kelas
• 15 jam laluokezone.com
thumb
Laba Oracle Meleset dari Ekspektasi, Saham Anjlok 11 Persen
• 20 jam laluidxchannel.com
thumb
Kantor Pajak Banyuwangi Buka Lowongan Kerja Satpam, Pendaftaran hingga 16 Desember 2025
• 21 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.