Apakah Gempa Super Besar Akan Segera Mengguncang Jepang?

detik.com
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Setelah gempa bumi berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang Jepang, 8 Desember lalu, pihak berwenang negara tersebut kembali memperingatkan kemungkinan terjadinya mega gempa pada waktu-waktu mendatang.

Mega gempa yang dimaksud adalah gempa dahsyat yang terjadi sekali dalam seabad.

Pada September lalu, panel investigasi gempa bumi Jepang mengatakan ada 60%-90% kemungkinan mega gempa akan terjadi di Palung Nankai, kawasan rawan gempa yang membentang di sepanjang pantai Pasifik Jepang dalam 30 tahun ke depan.

Sebelumnya, April 2025, pihak berwenang Jepang memperingatkan bahwa mega gempa berpotensi memicu tsunami lebih dari 20 meter yang dapat menghantam sebagian Tokyo dan prefektur lainnya. Mereka memperkirakan sekitar 300.000 orang akan meninggal dunia dan kerugian ekonomi mencapai triliunan dolar AS.

Jadi, apa itu "mega gempa"? Dapatkah kejadian itu diprediksi? Lalu, apakah gempa itu akan terjadi dalam waktu dekat?

Apa kata peringatan terkini?

Para pejabat Jepang mendesak warga di tujuh prefektur dari Hokkaido di utara hingga Chiba di Jepang Tengah untuk tetap waspada menghadapi potensi mega gempa.

Wilayah ini dihuni jutaan penduduk.

Seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan ada kemungkinan bahwa "gempa bumi dengan magnitudo 8 atau lebih tinggi dapat terjadi sebagai gempa susulan" di wilayah tersebut.

Pihak berwenang juga meminta warga memeriksa jalur evakuasi, mengamankan perabotan, dan menyiapkan perlengkapan darurat, termasuk makanan, air, dan toilet portabel.

Namun, perintah evakuasi belum dirilis.

Mega Gempa yang terjadi di Palung Nankai berlangsung hampir 80 tahun lalu. Dalam foto ini, Kota Tanabe di bagian selatan Jepang luluh lantak pada 26 Desember 1946. (AP)

Direktur lembaga mitigasi bencana Jepang mengatakan bahwa data gempa bumi global menunjukkan ada kemungkinan, bukan prediksi, bakal terjadi gempa yang lebih besar di masa mendatang.

Para pejabat Jepang mengatakan kemungkinan terjadinya gempa yang lebih besar adalah sekitar satu banding 100.

Apa itu mega gempa?

Gempa bumi lazim terjadi di Jepang lantaran negara ini terletak di Cincin Api, seperti halnya Indonesia. Akibatnya, Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun.

Sebagian besar gempa bumi tidak menyebabkan kerusakan besar, tetapi ada beberapa gempa dahsyat. Contohnya gempa magnitudo 9,0 yang terjadi pada 2011 yang memicu tsunami ke pantai timur laut dan menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Baca juga:

  • 'Rumah bergetar keras, kami lari ke luar' Cerita WNI saat gempa 7,5 guncang Jepang
  • Gempa Jepang begitu dahsyat, tapi mengapa jumlah korban terbilang minim?
  • Gempa dan tsunami Jepang Cara masyarakat belajar dari gempa satu abad lalu

Namun, gempa yang dikhawatirkan oleh pihak berwenang akan terjadi di wilayah yang lebih padat penduduknya di bagian selatan. Dalam skenario terburuk, jumlah korban akan jauh lebih banyak.

Gempa bumi di sepanjang Palung Nankai telah menyebabkan ribuan kematian.

Pada 1707, retakan di palung sepanjang 600 kilometer tersebut menyebabkan gempa bumi terbesar kedua yang pernah tercatat di Jepang. Gempa itu lalu diikuti oleh letusan Gunung Fuji.

BBCPalung Nankai berada di antara Pantai Suruga di tengah dan Laut Hyuganada di selatan.

Gempa bumi yang disebut "megathrust" ini cenderung terjadi setiap 100 tahun sekali dan seringkali berpasangan: yang terakhir terjadi pada 1944 dan 1946.

Peristiwa yang telah lama diwaspadai ini, menurut ahli geologi Kyle Bradley dan Judith A Hubbard, adalah "definisi asli dari 'Gempa Besar'".

"Sejarah gempa bumi besar di Nankai sangat menakutkan" sehingga menimbulkan kekhawatiran, demikian penuturan kedua ahli tersebut dalam buletin Earthquake Insights tahun 2024.

Bisakah gempa bumi diprediksi?

Tidak bisa, menurut Robert Geller, profesor emeritus seismologi di Universitas Tokyo.

Ketika pihak berwenang Jepang mengeluarkan peringatan mega gempa tahun 2024setelah gempa berkekuatan 7,1 magnitudo melanda Jepang selatan, Profesor Geller mengatakan kepada BBC bahwa peringatan tersebut "hampir tidak ada hubungannya dengan sains".

Peringatan itu "bukan informasi yang berguna", katanya.

Sebab, meskipun gempa bumi dikenal sebagai "fenomena yang berkelompok", "tidak mungkin mengetahui sebelumnya apakah gempa tersebut merupakan gempa pendahulu atau gempa susulan".

Memang, hanya sekitar 5% gempa bumi yang merupakan "gempa pendahulu", kata Bradley dan Hubbard.

Namun, gempa bumi pada 2011 didahului oleh gempa berkekuatan 7,2 yang sebagian besar diabaikan, kata mereka.

Getty ImagesGempa dahsyat pada 2011 menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Sistem peringatan tersebut disusun setelah tahun 2011 sebagai upaya mencegah bencana sebesar ini terjadi lagi. Agustus 2024 adalah pertama kalinya Badan Meteorologi Jepang (JMA) menggunakannya.

Namun, yang terpenting, meskipun lembaga itu meminta masyarakat untuk waspada, mereka tidak menyuruh siapa pun untuk mengungsi. Bahkan, mereka berupaya mengecilkan risiko besar yang akan segera terjadi.

"Kemungkinan terjadinya gempa bumi besar baru lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini bukan indikasi bahwa mega gempa pasti akan terjadi," kata JMA saat itu.

Reportase tambahan oleh Chika Nakayama dan Jake Lapham

  • 'Rumah bergetar keras, kami lari ke luar' Cerita WNI saat gempa 7,5 guncang Jepang
  • NASA membuat terobosan sistem peringatan dini tsunami
  • Gempa dan tsunami Jepang Cara masyarakat belajar dari gempa satu abad lalu
>


(ita/ita)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Satu Mata Elang Tewas Dikeroyok di TMP Kalibata, Polisi Ungkap Terduga Pelaku Pengeroyokan
• 15 jam lalutvonenews.com
thumb
Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Tabrakan Mobil SPPG
• 16 jam lalumetrotvnews.com
thumb
1 Debt Collector yang Sempat Kritis Dikeroyok di Kalibata Dinyatakan Meninggal
• 3 jam laluokezone.com
thumb
Peristiwa 12 Desember: Hari Transmigrasi hingga Tsunami Dahsyat Flores 1992
• 7 jam laluokezone.com
thumb
Lyon vs Go Ahead Eagles, Lyon Kalahkan Go Ahead Eagles 2-1 di Liga Europa
• 6 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.