Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat.
Menurut keterangan pers kementerian di Jakarta pada Jumat, bantuan berupa bahan pangan pokok, peralatan kebersihan, peralatan medis dasar, dan keperluan logistik lain akan disalurkan ke daerah seperti Padang, Solok, Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan.
"Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban saudara-saudari kita yang sedang menghadapi situasi sulit dan membantu mempercepat proses pemulihan serta memberikan kekuatan dan harapan bagi para korban," kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat Nurmatias.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Barat juga berdampak pada situs dan bangunan cagar budaya, termasuk makam dan surau/masjid tua, jalur kereta api tua, serta Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.
"Upaya pemulihan terhadap makam, surau atau masjid yang terdampak banjir, sudah dilakukan pembersihan material lumpur oleh juru pelihara di daerah tersebut," kata Nurmatias.
"Sedangkan untuk rel kereta api, kita akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, yaitu Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang, Dirjen Perkeretaapian atau Kementerian PUPR perihal langkah-langkah penanganan yang akan diambil, agar dilakukan secara tepat dan hati-hati," ia menjelaskan.
Baca juga: Pemkot Jambi salurkan bantuan untuk masyarakat Sumatera Barat
Baca juga: Gubernur Bengkulu serahkan bantuan Rp1 miliar untuk Sumatera Barat
Menurut keterangan pers kementerian di Jakarta pada Jumat, bantuan berupa bahan pangan pokok, peralatan kebersihan, peralatan medis dasar, dan keperluan logistik lain akan disalurkan ke daerah seperti Padang, Solok, Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan.
"Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban saudara-saudari kita yang sedang menghadapi situasi sulit dan membantu mempercepat proses pemulihan serta memberikan kekuatan dan harapan bagi para korban," kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat Nurmatias.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Barat juga berdampak pada situs dan bangunan cagar budaya, termasuk makam dan surau/masjid tua, jalur kereta api tua, serta Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.
"Upaya pemulihan terhadap makam, surau atau masjid yang terdampak banjir, sudah dilakukan pembersihan material lumpur oleh juru pelihara di daerah tersebut," kata Nurmatias.
"Sedangkan untuk rel kereta api, kita akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, yaitu Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang, Dirjen Perkeretaapian atau Kementerian PUPR perihal langkah-langkah penanganan yang akan diambil, agar dilakukan secara tepat dan hati-hati," ia menjelaskan.
Baca juga: Pemkot Jambi salurkan bantuan untuk masyarakat Sumatera Barat
Baca juga: Gubernur Bengkulu serahkan bantuan Rp1 miliar untuk Sumatera Barat



